Jumat, 08 Mei 2015

Hukuman bagi para pemimpin

Hukuman bagi para pemimpin.Hosea 5:1-15

Pendahuluan
Saudara, saudara belasan tahun yang lalu ada seorang wanita bernama Monica Leswinsky Ini adalah selingkuhan dari mantan presiden amerika Bill Clinton, ketika ketahuan Bill clinton selingkuh, maka hampir semua headlines koran menulis hal itu dan semua TV diseluruh dunia memberitakan  affairnya. Mengapa bisa seperti itu?  karena yang selingkuh adalah seorang presiden, seorang pemimpin dunia berbeda kalau yang selingku hanya ketua RT, mungkin beritanya hanya dilingkungan RT itu saja . Saudara ketika bill clinton selingkuh membuat respek dari masyarakatnya berkurang, bahkan tidak sedikit masyarakat dunia mengecamnya , namun tidak membuat sampai dia melepaskan jabatannya sebagai presiden, karena pembelaannya dihadapan senat kuasa hukumnya mengatakan tidak ada hubungannya antara   perselingkuhannya dengan jabatan yang dipimpin.
Beberapa bulan terakhir  ...Jhon  Terry. Dipecat dari  kapten timnas inggris, oleh karena dia ketahuan selingkuh...Ada yang mengatakan apa hubungannya antara sepak bola dengan hubungan pribadi jhon terry namun manajer timnas Ingris Capello dan didukung oleh perdana mentri Inggris Gordon Brown,  mengatakan bahwa jhon terry adalah seorang pemimpin, dia mewakili negara, ketika dia bermain mewakili ingris, bkan pribadinya atau timnya saja  karena itu keputusan untuk mencopot ban kapten dari Jhon terry adalah sesuatu yang tepat.
Saudara, setiap kita adalah seorang pemimpin, Seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi orang yang dipimpinnya. seorang pemimpin adalah orang yg bertanggung jawab terhadap orang yang dipimpinnya, ia bertanggungjawab dari berbagai segi kehidupan orang yang dipimpinnya baik jasmani maupun rohani.
Didalam Alkitab, seorang pemimpin disebut dengan gembala. Dia tidak sekedar memerintah tetapi dia bertanggungjawab dari berbagai segi kehidupan para dombanya. Dia tidak sekedar memberi makan dan minum tetapi juga memberi keamanan dan ketenangan. Seorang gembala yang baik tidak hanya  mengambil keuntungan dari dombanya tetapi dia relah memberikan nyawanya bagi dombanya. Oleh sebab itu apa jadinya jikalau seorang gembala Dia tidak memberikan apa yang menjadi tanggungjawabnya. 
Saudara kalau gembala itu menggembalakan dombanya miliknya sendiri tidak masalah, namun kalau dia adalah seorang  gembala yang ditugaskan oleh tuannya,  menjaga domba tuannya lalu dia tidak bertanggungjawab terhadap domba-domba yang dipercayakan baginya, apalagi dia menunjukan sikap sebagai seorang gembala yang baik,  maka tentunya yang memiliki domba yaitu tuannya akan meminta pertanggungjawaban dari dia.
Saudara,  bagian firman Tuhan yang kita baca hari ini berbicara tentang dosa,  dan  kesalahan dari pemimpin-pemimpin Israel, baik para raja maupun para Imam. Oleh karena dosa mereka maka Allah harus menghukum mereka.  Apa dosa mereka? Dosa mereka yaitu mereka tidak memberi teladan yang baik umatnya , mereka menyesatkan umat Tuhan, mereka tidak bertanggungjawab kepada domba-domba yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Mengapa dosa mereka disoroti? Bukankah dosa adalah tanggungjawab pribadi seseorang dan tidak bersifat kolektif?
 Saudara, dalam Alkitab seorang pemimpin, apakah dia raja, nabi atau imam, mereka adalah wakil Allah didalam dunia ini. Mereka yang memiliki tangungjawab terbesar terhadap umat Tuhan yang dipercayakan bagi mereka.
Oleh sebab itu, ketika umat Tuhan  berdosa atau jauh dari Tuhan, mereka yang pertama-tama harus bertanggungjawab kepada Tuhan atas dosa umat Tuhan. Karena mereka yang diberi tugas oleh Tuhan untuk membimbing, mengajar dan memperhatikan umat Tuhan.
Mereka diberi tanggungjawab untuk mengajarkan firman Tuhan, menyerukan suara Tuhan, untuk menegur dosa. Namun saudara, dalam  bagian  firman Tuhan yang kita baca, bahwa para nabi-nabi, imam, dan raja merekalah yang menjadi penyebab  umat Tuhan hidup tidak benar dan terlibat dalam perzinahan rohani. Merekalah yang menyesatkan umat Tuhan.
Dalam pasal 4 yang lalu kita sudah sama-sama belajar, bagaimana Tuhan mengatakan FT melalui Hosea, yang menjelaskan tentang apa yang menjadi penyebab umat Tuhan binasa. Umat Tuhan binasa karena mereka tidak mengenal Allah yang benar. Apa yang menyebabkan mereka tidak mengenal Tuhan?
Saudara,  umat Tuhan tidak mengenal Allah dengan benar oleh karena  para Imam dan nabi yang tidak mengajarkan  firman Tuhan, para imam tidak menegur dosa bangsa Israel, justeru mereka sendirilah yang menyesatkan umat Tuhan.
Dari bagian Firman Tuhan kita baca tadi, maka kita melihat dengan jelas  apa yang  dosa para pemimpin. Raja dan para   imam pada waktu itu sehingga mereka harus mendapat penghukuman dari Tuhan:
I.                   Penyesatan terhadap umat Tuhan
Firman Tuhan mengatakan bahwa , mereka adalah pemimpin yang jahat. Mereka mengeruk kekayaan dari orang-orang yang mereka pimpin (ayat 1-2).  Dari ayat 1-2 kita bisa melihat bahwa sebenarnya yang membuat israel atau  umat Tuhan hidupnya tidak benar oleh karena  disesatkan oleh para imam, hal  ini kita bisa lihat dari kata-kata yang menjelaskan tentang penyesatan yang dilakukan oleh para pemimpin israel; ”kamu menjadi perangkap”, menjadi jaring yang dikembangkan di gunung tabor,  dan  seperti lobang yang dikeruk”. Jadi para imam menjebak umat Tuhan kepada penyembahan berhala.
Dari kata-kata ini kita bisa menyimpulkan bahwa  umat Tuhan  moralnya rusak  dan hubungan dengan Tuhan tidak baik, bukan semata-mata oleh karena  kesalahan dan dosa mereka akan tetapi karena para pemimpin israel dan para imam  yang menjebak dan menyesatkan mereka .
Psl 4:8-9a para imam mendapat rejeki dari dosa umat-ku dan mengharapkan umat-Ku berbuat salah, maka seperti nasib rakyat demikianlah nasib imam...apa yang dilakukan oleh para imam Ini adalah satu dosa yang menjijikan hati Tuhan.
Mengapa ini sesuatu yang menjijikan hati Tuhan? Karena tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin dan seorang  imam seharusnya adalah  menggembalakan, membimbing dan menuntun umatnya atau rakyatnya ke arah kesejahteraan. Seorang  imam ditugaskan oleh Allah  bukan saja untuk memimpin ibadah dan penyembahan kepada Tuhan tetapi mengajarkan kebenaran  namun mereka tidak mengajarkan kebenaran tetapi mereka melakukan hal yang sebaliknya, yaitu menyesatkan umat Tuhan. Para imam tidak mengajarkan firman Tuhan  yang benar dan tidak membawa umat Tuhan untuk beribadah kepada Tuhan tetapi  menyesatkan mereka dengan membawa mereka untuk menyembah berhala. Dan tujuannya untuk memperkaya diri mereka. Melalui persembahan yang diberikan umat Tuhan kepada mereka.
Saudara menyesatkan orang percaya adalah satu kekejian bagi Tuhan. Tuhan Yesus pernah mengatakan dalam matius 18:6-7 ”barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku , lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan, diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan kedalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: Memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakan.
Saudara, saya mengatakan secara jujur pada saudara hari ini, bahwa iman kekristenan saat ini sedang menghadapi suatu goncangan penyesatan. Penyesatan itu tidak dilakukan oleh iblis atau ajaran terang-terangan sesat, tetapi Iblis  menyamar seperti malaikat, iblis memakai  gereja, HT untuk menyesatkan anak-anak Tuhan.
Banyak gereja, banyak hamba Tuhan, fokus pelayanan tidak lagi kepada Tuhan, tetapi kepada uang. Bukan rahasia lagi bahwa ada  Gereja-gereja tertentu menjadi,   satu tempat bisnis yang subur untuk memperkaya diri para hamba Tuhan. (bukan di pontianak) di kota-kota besar.  Banyak hamba Tuhan, menggunakan firman Tuhan untuk menyesatkan anak-anak Tuhan, dengan tujuan  dan motivasi yang tidak benar, yaitu membangun dinasti dan kerajaan sendiri. Memperkaya dirinya sendiri.
Saudara Firman Tuhan yang sering disalahgunakan adalah mengenai persembahan dan pemberian kepada Tuhan. ”Jikalau engkau memberi maka Tuhan akan membalas ribuan kali lipat dari pemberian yang engkau berikan. Bahkan ada yang menafsirkan Firman Tuhan dengan salah, jikalau engkau tidak memberi maka tingkap-tingkap berkat akan ditutup, oleh Tuhan. Maka mau tidak mau jemaat memberi.
Saudara, ini adalah para imam palsu yang mau menjebak umat Tuhan,  
Saudara, hal yang sama terjadi dizaman Hosea dimana  para imam dan nabi palsu pada waktu itu,  menyesatkan umat Tuhan. Dikatakan mereka menjaring, dan memasukan  umat Tuhan dalam perangkap.
Mereka memakai jabatan dan kekuasaan mereka, untuk memperkaya diri mereka. Motivasi pelayanan mereka bukan untuk Tuhan lagi tetapi untuk memperkaya diri mereka.  Mereka memeras umat Tuhan.  Jabatan imam dipakai sebagai sarana untuk memperkaya diri dan memeras umat Tuhan. Bahkan mereka memakai nama Tuhan, jabatan kerohanian untuk kepentingan pribadi mereka.
Dalam pasal 4:8-9  dikatakan bahwa para imam mendapat rezeki dari dosa umat-Ku dan mengharapkan umat-Ku berbuat salah. Oleh sebab itu Allah akan menghukum mereka, Allah akan membalas perbuatan-perbuatan mereka. Mereka menyalahgunakan jabatan mereka untuk memeras umat Tuhan, mereka memakai nama Tuhan untuk memperkaya diri mereka.
Sdr. Pernahkah saudara bertemu dengan seseorang yang suka pakai nama orang untuk mencapai tujuan dirinya. Misalnya pinjam uang keorang, karena orang lain sudah tidak percaya kepadanya maka dia memakai nama orang lain.
Saya pernah mengalami hal demikian, ada seorang saudara yang meminjam uang kepada orang lain memakai nama saya, saya tidak tahu menahu tiba-tiba orang meminjamkan uang kepadanya telepon untuk tanya uang ini, karena tidak diganti-ganti. Masih syukur orang yang meminjamkan uang ini tidak langsung bawa polisi dan menangkap saya tetapi dia menelepon dan bertanya dulu kepada saya. Waktu itu saya begitu marah...
Saudara, saya memikirkan jikalau kita manusia saja bisa marah jikalau ada orang yang memakai nama kita untuk hal-hal yang tidak benar, apalagi Tuhan? Oleh sebab itu, walaupun Tuhan mengasihi Israel,  Tuhan harus menghukum mereka, supaya mereka menyadari akan segala dosa mereka. Oleh sebab itu para imam harus menerima hukuman dari Tuhan atas perbuatan mereka.
Mereka menyalahgunakan jabatan mereka sebagai seorang pemimpin sebagai imam untuk menyesatkan umat Tuhan. Bagaimana cara menyesatkan umat Tuhan, mereka membangun berhala di gunung tabor. Dan umat Tuhan menyembah berhala, memberikan korban disana. Kelihatannya awal seperti menyembah Tuhan, tetapi sebenarnya penyembahan kepada berhala. Kelihatan korban untuk Tuhan tetapi sebenarnya untuk memperkaya diri mereka.
Para pemimpin dan imam juga  menyalahgunakan jabatan mereka untuk menghakimi dengan pengadilan yang korup. Mizpa adalah satu kota yang biasa dipakai sebagai  tempat pengadilan, dan disitulah para hakim  mengadili orang-orang israel dan juga dipakai oleh Samuel untuk mengadili umat Tuhan. Mizpa adalah lambang kota keadilan, dimana umat Tuhan mendapat keadilan tetapi  pada zaman Hosea, ini bukan menjadi tempat umat Tuhan mendapat keadilan tetapi tempat ketidakadilan,Mizpa menjadi tempat  para hakim untuk menjebak umat Tuhan, dengan pengadilan yang tidak  jujur.
Aplikasi:Saudara penyesatan ada dimana-mana, kita begitu sulit untuk membedakan, namun satu hal yang penting bagi kita adalah berpedoman akan firman Tuhan. Tuhan Yesus katakan pohon dapat dilihat dari buahnya. Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik.  Para pemimpin dan imam yang baik dapat dilihat dari buah yang dihasilkannya.
2. Para Imam dan Pemimpin   sengaja  melakukan  dosa 3-4
Saudara,  dalam ayat 3-4 disana jelas menunjukan kepada kita, bahwa dosa yang dilakukan oleh para pemimpin Israel adalah dosa yang disengaja. Ketika mereka menjerat umat Tuhan, untuk menyembah berhala bukan mereka tidak tahu itu dosa, mereka sungguh tahu itu dosa. Karena mereka adalah para imam dan nabi, dan para raja....Artinya mereka tahu bahwa Tuhan melarang dan tidak senang dengan apa yang dilakukan  tetapi mereka sengaja melakukan hal tersebut. Mereka melakukan perzinahan rohani, menyembah berhala, melakukan ketidakadilan dengan memeras orang miskin.  Semua dilakukan dengan perencanaan.
Mengapa para imam dan pemimpin pada waktu itu sengaja berbuat dosa?
Pertama;  Karena mereka memiliki konsep bahwa walaupun mereka melakukan dosa, dosa mereka dapat  dihapus melalui pemberian  korban persembahan (ay.6). Disini kita bisa melihat bahwa mereka begitu  menyederhanakan dosa, mereka bahkan menganggap bahwa melakukan dosa menjadi hal yang biasa.
Saudara, suatu hal yang berbahaya jikalau melakukan dosa, menjadi suatu hal yang biasa. Kalau kita berbuat dosa, tidak lagi  merasa itu satu dosa, maka ini suatu hal yang berbahaya, artinya bahwa roh Kudus tidak lagi bekerja didalam diri kita.
Namun firman Tuhan mengatakan  dalam ayat 4, karena perbuatan mereka maka mereka tidak dapat  berbalik  kepada  Allah dan ayat ke enam, bahwa mereka datang kepada Tuhan dengan kambing domba, dan lembuh sapi, tetapi mereka tidak dapat menjumpai Allah.
Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa dosa yang sengaja dilakukan, adalah  sesuatu yang menyakiti Allah, dan hal ini membuat Allah tidak berkenan untuk dijumpai mereka termasuk Allah tidak berkenan untuk mengampuni  dosa mereka.
Saudara dalam PL jelas ada pembedaan  antara dosa yang tidak sengaja dan disengaja, dalam Bilangan  15 menjelaskan bahwa  pengampunan dosa melalui korban persembahan  hanya berlaku kepada dosa yang tidak disengaja sedangkan dosa yang disengaja tidak ada pengampunan dosa. Dalam Bilangan 15:30-31 ” Tetapi orang yang berbuat sesuatu  (dosa) dengan sengaja, baik orang israel asli, baik orang asing orang itu menjadi penista Tuhan, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan,  dan kesalahannya akan tertimpa atasnya.
Dalam Ibrani 10:26-27 ”sebab jika kita sengaja  berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.”
Sdr. Firman Tuhan ini begitu keras mengatakan jikalau kita sudah memiliki pengetahuan tentang kebenaran, kita sudah tahu mana yang baik, mana yang dilarang oleh Tuhan, namun kita sengaja melakukan maka tidak ada korban untuk menghapus dosa itu, tetapi yang ada adalah kematian yang  mengerikan.  Seorang yang sengaja berbuat dosa, ketika dia sudah menegtahui kebenaran sama dengan dosa menghujat Roh Kudus. Yaitu suatu dosa saya tidak diampuni.
Saudara, para imam-imam adalah orang yang seharusnya mengerti firman Tuhan, mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, mengetahui kebenaran tetapi mereka sengaja melanggar firman Tuhan. Bukan saja mereka melanggar firman Tuhan, namun mereka membawa umat Tuhan kejalan yang tidak benar.
Apa yang mereka lakukan bukan mereka tidak tahu, tetapi mereka tahu...namun mereka berfikir bahwa Tuhan bisa disogok dengan  korban persembahan. Mereka bisa berbuat dosa seenak mereka setelah itu  dosa mereka bisa disucikan kembali melalui korban persembahan.
Saudara zaman, rasul Paulus ada orang Kristen yang demikian, mereka sengaja melakukan dosa, dan meremehkan perbuatan dosa, karena mereka berfikir walaupun mereka berbuat dosa,mereka bisa datang kepada Tuhan  dan Tuhan akan mengampuni dosa mereka.
Kedua, apa yang menyebabkan para imam melakukan dosa; karena Para imam dan pemimpin rohani pada waktu itu dibutakan oleh harta,  dan materi sehingga mereka memakai cara yang kelihatan rohani untuk menjebak umat Tuhan kepada penyesatan.
Harta dan kekayaan membutakan mata hati  para imam-imam dan nabi pada waktu itu, sehingga mereka berani berbicara  suatu yang tidak benar atas nama Tuhan Demi uang dan harta mereka berani bernubuat palsu.
Aplikasi: Sdr. Hari ini, jikalau kita memperhatikan bangsa kita, maka kita menemukan kondisi yang tidak jauh berbeda dengan kondisi pada zaman Hosea. Kebenaran bisa diperjual belikan, kita mengenal ada istilah MARKUS dan lain sebagainya. Kita pernah menyaksikan ada seorang tua mengambil beberapa buah kakao di penjarakan walau akhirnya bebas tetapi ada mencuri uang negara milyaran rupiah bisa bebas kemana-mana.
Kalau digereja bagaimana hari ini? Gereja juga tidak jauh berbeda,...ada gereja-gereja tidak lagi memberitakan kebenaran, tidak lagi menegur dosa jemaat, tetapi hal-hal yang menyenangkan telinga pendengar. Sdr. Ada satu HT disatu gereja dia tahu ada satu jemaat kaya,  tetapi banyak melakukan dosa, namun HT ini tidak berani menegur dosa jemaat ini, karena orang ini donatur besar gereja tersebut.
Saudara, jikalau seorang HT  tahu dosa namun kita membiarkan jemaat berbuat dosa, maka dia harus bertanggungjawab terhadap dosa jemaat itu sendiri. Saudara, tugas kita sebagai orang percaya  kita berdoa untuk gereja, para hamba Tuhan, MAJELIS  agar memiliki fokus pelayanan kepada Tuhan, bukan kepada uang.
Sdr. Uang bisa menjebak siapa saja, tidak memilih apakah dia HT, rohaniawan, maupun jemaat biasa, oleh sebab itu kita perlu berhati-hati, agar uang  tidak menjadi segala-galanya dalam hidup kita. Kita berhati-hati agar uang tidak bertahta didalam hati kita, tetapi Tuhan yang bertahta didalam hati kita.
3. Kesombongan rohani (5-7)
Saudara, saya pernah menonton satu film, yang menceritakan tentang seorang yang kelihatannya seperti seorang pastor, tetapi ternyata dia adalah seorang drakula. Dia mengadakan penyembuhan-penyembuhan terhadap penyakit langka di satu daerah, dia mengadakan perjamuan kudus.. Pastor ini begitu terkenal, apalagi dia memakai baju pastor setiap hari. Tetapi lama kelamaan ketahuan bahwa dia adalah seorang drakula.
Pada awal film ini  saya melihat, saya berfikir bahwa pastor ini benar-benar seorang pastor, karena melihat dari penampilannya sangat luar biasa, lagi pula  saya melihat dia  selalu memimpin misa, dan juga banyak memakai ayat Alkitab tetapi diakhir film baru ketahuan bahwa dia seorang drakula.
Apa yang saya sampaikan melalui cerita ini adalah terkadang kita terjebak dengan sesuatu yang nampak baik diluar, terjebak melalui penampilan luar  seseorang,  yaitu dengan melihat dari apa yang dipakai, atau jabatan seseorang, kita langsung mengambil kesimpulan yang terkadang  keliru.
Tuhan Yesus dalam Markus 12:38-40 ’.....hati-hatilah  terhadap ahli-ahli taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk ditempat terdepan dirumah ibadat dan tempat terhormat dalam rumah perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.
Tuhan Yesus mau mengatakan bahwa ada orang-orang tertentu yang kelihatan begitu rohani, kelihatan memiliki pengetahuan yang luar biasa mengenai firman Tuhan, kelihatan begitu saleh tetapi sebenarnya mereka adalah orang-orang munafik. Mereka menutupi segala dosa mereka melalui penampilan mereka. Mereka sengaja menunjukan bahwa  mereka adalah orang yang kelihatan rohani sebenarnya  untuk menutupi dosa  mereka  bahkan mereka tidak lebih baik dari para orang yang kelihatan  jelas-jelas berdosa.
Saudara Tuhan mau lebih baik kita jujur bahwa kita adalah orang berdosa yang tidak layak, dari pada kita menutupi dosa kita dengan cara-cara kelihatan rohani.
Tuhan Yesus juga pernah memberi satu perumpamaan mengenai  dua orang berdoa, (Lukas 18:9-14)  yang satu adalah orang farisi dan satu lagi adalah seorang pemungut cukai. Si pemungut cukai ini  mengatakan... Tuhan saya bersyukur saya tidak sama seperti orang lain, saya bukan seorang pezinah, bukan seorang perampok, bukan orang lalim, buka juga sperti pemungut cukai ini, aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari penghasilanku, tetapi si pemungut cukai ini ia tidak berani menengada ke langit, ia mengatakan Tuhan kasihani aku, aku seorang berdosa.
Saudara orang farisi ini, begitu sombong secara rohani, dia merasa bahwa dia lebih layak dihadapan Allah, oleh karena dia melakukan yang kelihatan rohani. Namun Tuhan Yesus katakan pemungut cukai ini lebih layak  dihadapan Allah dan dia pulang sebagai orang  benar dari pada orang farisi yang kelihatannya tidak berdosa sama sekali.
Saudara kesombongan rohani bisa  terjadi kepada siapa saja, termasuk didalamnya para pemimpin dan pelayan gereja, dan yang lebih gampang mengidap penyakit sombong rohani adalah para hamba Tuhan, pelayan gereja.
Tuhan tidak melihat dari apa yang kita lakukan, dari jabatan yang kita sandang, tetapi Tuhan melihat kerendahan hati kita. Orang farisi yang dikatakan tadi didalam doanya dia mengatakan  , dia berpuasa, bukan seorang lalim, tidak berzina, merampok dlsb. Tetapi mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa dia bukanlah orang benar. Penyebabnya adalah kesombongan rohani. Tuhan Yesus katakan, barangsiapa yang meninggikan diri, ia akan direndahkan, barangsiapa yang merendahkan diri ia akan ditinggikan.
Sdr. Saya sering bertemu dengan seorang ketika ketemu selalu mengatakan  syalom, selalu katakan haleluya...selalu berbicara hal-hal yang rohani .. tetapi kehidupan diluarnya tidak benar. Orang melihat begitu rohani, tetapi dihadapan Allah adalah sesuatu yang menjijikan. Karena apa yang kita lakukan ditempat tersembunyipun diketahui oleh Allah.
Sdr. Standar kerohanian seseorang , tidak  ditentukan oleh manusia, walau manusia bisa menilai tingkat kerohanian seseorang. Oleh sebab itu kita tidak perlu menonjolkan sisi kerohanian kita dihadapan manusia. Tetapi bagaimana kita berusaha untuk hidup kudus dan berkenan dihadapan Tuhan,  mencari puji-pujian dari Tuhan. bukan dari manusia
Standar kerohanian seseorang tidak ditentukan seberapa sering dia beribadah, tidak ditentukan seberapa banyak pelayanan yang dilakukan digereja, tidak juga ditentukan oleh aktivitas hidupnya tetapi buah yang dihasilkan dari hidupnya.
Sdr. Para imam, memakai kedok mereka sebagai seorang imam, dengan membawa korban-korban kepada Tuhan, memakai jubah keimaman mereka,  melakukan rutinitas pelayanan tetapi sebenarnya  itu tidak lebih dari suatu formalitas belaka. Demikian juga   umat Tuhan pada waktu itu mereka beribadah , namun semua sebagai suatu formalitas,  dan rutinitas supaya dilihat oleh manusia. Ibadah mereka  bukan ditujukan kepada Tuhan  tetapi hanya sebagai suatu ritual atau hanya sebatas rutinitas formal, yang semata-mata supaya dilihat manusia. Ibadah mereka-adalah ibadah yang semu.
Saudara, mengapa umat Tuhan  melakukan demikian? Umat Tuhan melakukan demikian karena  para pemimpin dan imam tidak memberikan teladan rohani yang baik, mengakibatkan  umat Tuhan melakukan dosa yang sama.
Apa yang dilakukan oleh para imam adalah bentuk kemunafikan, itu tidak lebih sebagai bentuk kesombongan rohani, bukan suatu ibadah yang benar.
Saudara, sebagai umat Tuhan, terkadang kita bisa terjebak dalam satu kesombongan rohani, kita merasa lebih baik dari orang lain, lebih benar dari orang lain, lebih suci dari orang lain. Marilah kita menjaga diri kita, agar kita tidak terjebak dalam kesombongan rohani.
Ada tiga dosa yang dilakukan oleh pemimpin  dan juga para imam pada zaman Hosea, pertama: mereka menyesatkan umat Tuhan dengan tujuan memperkaya diri mereka, kedua: Sengaja melakukan dosa dan ketiga: Dosa kesombongan rohani.
Dari  dari firman Tuhan ini kita belajar beberapa hal; pertama ketika berbicara sebagai pemimpin maka siapapun kita, kita adalah seorang pemimpin, minimal kita adalah pemimpin dalam keluarga kita. Sebagai pemimpin dalam keluarga kita bertanggungjawab terhadap keluarga kita, untuk membawa anggota keluarga kita hidup dalam kebenaran. Tuhan memberikan kita tanggungjawab untuk mendidik dan membawa anak-anak kita kepada Tuhan, bukan kepada hal-hal yang lain.
Sebagai seorang hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, majelis kita adalah pemimpin yang dipercayakan Tuhan, untuk memimpin umat Tuhan, untuk membawa umat Tuhan untuk sungguh-sungguh untuk dapat beribadah, menyembah dan memuliakan  Tuhan bukan untuk tujuan yang lain.
Jabatan sebagai seorang pemimpin, adalah jabatan yang khusus dan istimewa, tetapi juga membutuhkan tanggungjawab yang besar. Allah akan meminta pertanggjawaban dari kita, terhadap orang-orang yang kita pimpin.
Kedua: Siapapun kita, kita adalah seorang imam, kita diberi tanggungjawab oleh Tuhan untuk menjadi imam bagi orang disekitar kita,  melalui kita menyampaikan kebenaran, menyuarakan kebenaran,  memberitakan Injil sehingga  orang disekitar kita boleh mendengar injil Tuhan, dan bisa menyembah Tuhan.
Saudara, marilah kita menjadi seorang pemimpin yang benar dan menjadi imam yang benar, baik dalam keluarga kita, lingkungan dimana kita berada, di gereja dan juga ditengah bangsa kita. Amin  

Tidak ada komentar: