Pendahuluan
Saudara, saudara belasan tahun yang lalu ada seorang wanita bernama Monica
Leswinsky Ini adalah selingkuhan dari mantan presiden amerika Bill Clinton,
ketika ketahuan Bill clinton selingkuh, maka hampir semua headlines koran
menulis hal itu dan semua TV diseluruh dunia memberitakan affairnya. Mengapa bisa seperti itu? karena yang selingkuh adalah seorang presiden,
seorang pemimpin dunia berbeda kalau yang selingku hanya ketua RT, mungkin
beritanya hanya dilingkungan RT itu saja . Saudara ketika bill clinton
selingkuh membuat respek dari masyarakatnya berkurang, bahkan tidak sedikit
masyarakat dunia mengecamnya , namun tidak membuat sampai dia melepaskan
jabatannya sebagai presiden, karena pembelaannya dihadapan senat kuasa hukumnya
mengatakan tidak ada hubungannya antara
perselingkuhannya dengan jabatan yang dipimpin.
Beberapa bulan terakhir ...Jhon Terry. Dipecat dari kapten timnas inggris, oleh karena dia
ketahuan selingkuh...Ada yang mengatakan apa hubungannya antara sepak bola
dengan hubungan pribadi jhon terry namun manajer timnas Ingris Capello dan
didukung oleh perdana mentri Inggris Gordon Brown, mengatakan bahwa jhon terry adalah seorang
pemimpin, dia mewakili negara, ketika dia bermain mewakili ingris, bkan
pribadinya atau timnya saja karena itu
keputusan untuk mencopot ban kapten dari Jhon terry adalah sesuatu yang tepat.
Saudara, setiap kita adalah seorang pemimpin, Seorang pemimpin harus
menjadi teladan bagi orang yang dipimpinnya. seorang pemimpin adalah orang yg
bertanggung jawab terhadap orang yang dipimpinnya, ia bertanggungjawab dari
berbagai segi kehidupan orang yang dipimpinnya baik jasmani maupun rohani.
Didalam Alkitab, seorang pemimpin disebut dengan gembala. Dia tidak sekedar
memerintah tetapi dia bertanggungjawab dari berbagai segi kehidupan para
dombanya. Dia tidak sekedar memberi makan dan minum tetapi juga memberi
keamanan dan ketenangan. Seorang gembala yang baik tidak hanya mengambil keuntungan dari dombanya tetapi dia
relah memberikan nyawanya bagi dombanya. Oleh sebab itu apa jadinya jikalau
seorang gembala Dia tidak memberikan apa yang menjadi tanggungjawabnya.
Saudara kalau gembala itu menggembalakan dombanya miliknya sendiri tidak
masalah, namun kalau dia adalah seorang
gembala yang ditugaskan oleh tuannya,
menjaga domba tuannya lalu dia tidak bertanggungjawab terhadap domba-domba
yang dipercayakan baginya, apalagi dia menunjukan sikap sebagai seorang gembala
yang baik, maka tentunya yang memiliki
domba yaitu tuannya akan meminta pertanggungjawaban dari dia.
Saudara, bagian firman Tuhan yang
kita baca hari ini berbicara tentang dosa, dan
kesalahan dari pemimpin-pemimpin Israel, baik para raja maupun para Imam.
Oleh karena dosa mereka maka Allah harus menghukum mereka. Apa dosa mereka? Dosa mereka yaitu mereka tidak
memberi teladan yang baik umatnya , mereka menyesatkan umat Tuhan, mereka tidak
bertanggungjawab kepada domba-domba yang dipercayakan Tuhan kepada mereka.
Mengapa dosa mereka disoroti? Bukankah dosa adalah tanggungjawab pribadi
seseorang dan tidak bersifat kolektif?
Saudara, dalam Alkitab seorang
pemimpin, apakah dia raja, nabi atau imam, mereka adalah wakil Allah didalam
dunia ini. Mereka yang memiliki tangungjawab terbesar terhadap umat Tuhan yang
dipercayakan bagi mereka.
Oleh sebab itu, ketika umat Tuhan
berdosa atau jauh dari Tuhan, mereka yang pertama-tama harus
bertanggungjawab kepada Tuhan atas dosa umat Tuhan. Karena mereka yang diberi
tugas oleh Tuhan untuk membimbing, mengajar dan memperhatikan umat Tuhan.
Mereka diberi tanggungjawab untuk mengajarkan firman Tuhan, menyerukan
suara Tuhan, untuk menegur dosa. Namun saudara, dalam bagian
firman Tuhan yang kita baca, bahwa para nabi-nabi, imam, dan raja
merekalah yang menjadi penyebab umat
Tuhan hidup tidak benar dan terlibat dalam perzinahan rohani. Merekalah yang
menyesatkan umat Tuhan.
Dalam pasal 4 yang lalu kita sudah sama-sama belajar, bagaimana Tuhan
mengatakan FT melalui Hosea, yang menjelaskan tentang apa yang menjadi penyebab
umat Tuhan binasa. Umat Tuhan binasa karena mereka tidak mengenal Allah yang
benar. Apa yang menyebabkan mereka tidak mengenal Tuhan?
Saudara, umat Tuhan tidak mengenal
Allah dengan benar oleh karena para Imam
dan nabi yang tidak mengajarkan firman
Tuhan, para imam tidak menegur dosa bangsa Israel, justeru mereka sendirilah
yang menyesatkan umat Tuhan.
Dari bagian Firman Tuhan kita baca tadi, maka kita melihat dengan jelas apa yang
dosa para pemimpin. Raja dan para imam pada waktu itu sehingga mereka harus
mendapat penghukuman dari Tuhan:
I.
Penyesatan
terhadap umat Tuhan
Firman Tuhan mengatakan bahwa , mereka adalah pemimpin yang jahat. Mereka
mengeruk kekayaan dari orang-orang yang mereka pimpin (ayat 1-2). Dari ayat 1-2 kita bisa melihat bahwa
sebenarnya yang membuat israel atau umat
Tuhan hidupnya tidak benar oleh karena
disesatkan oleh para imam, hal
ini kita bisa lihat dari kata-kata yang menjelaskan tentang penyesatan
yang dilakukan oleh para pemimpin israel; ”kamu menjadi perangkap”, menjadi
jaring yang dikembangkan di gunung tabor,
dan seperti lobang yang dikeruk”.
Jadi para imam menjebak umat Tuhan kepada penyembahan berhala.
Dari kata-kata ini kita bisa menyimpulkan bahwa umat Tuhan
moralnya rusak dan hubungan
dengan Tuhan tidak baik, bukan semata-mata oleh karena kesalahan dan dosa mereka akan tetapi karena
para pemimpin israel dan para imam yang
menjebak dan menyesatkan mereka .
Psl 4:8-9a para imam mendapat rejeki dari dosa umat-ku dan mengharapkan
umat-Ku berbuat salah, maka seperti nasib rakyat demikianlah nasib imam...apa
yang dilakukan oleh para imam Ini adalah satu dosa yang menjijikan hati Tuhan.
Mengapa ini sesuatu yang menjijikan hati Tuhan? Karena tugas dan tanggung
jawab seorang pemimpin dan seorang imam
seharusnya adalah menggembalakan,
membimbing dan menuntun umatnya atau rakyatnya ke arah kesejahteraan.
Seorang imam ditugaskan oleh Allah bukan saja untuk memimpin ibadah dan
penyembahan kepada Tuhan tetapi mengajarkan kebenaran namun mereka tidak mengajarkan kebenaran
tetapi mereka melakukan hal yang sebaliknya, yaitu menyesatkan umat Tuhan. Para
imam tidak mengajarkan firman Tuhan yang
benar dan tidak membawa umat Tuhan untuk beribadah kepada Tuhan tetapi menyesatkan mereka dengan membawa mereka
untuk menyembah berhala. Dan tujuannya untuk memperkaya diri mereka. Melalui
persembahan yang diberikan umat Tuhan kepada mereka.
Saudara menyesatkan orang percaya adalah satu kekejian bagi Tuhan. Tuhan
Yesus pernah mengatakan dalam matius 18:6-7 ”barangsiapa menyesatkan salah satu
dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku , lebih baik baginya jika
sebuah batu kilangan, diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan kedalam
laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: Memang penyesatan harus ada,
tetapi celakalah orang yang mengadakan.
Saudara, saya mengatakan secara jujur pada saudara hari ini, bahwa iman
kekristenan saat ini sedang menghadapi suatu goncangan penyesatan. Penyesatan
itu tidak dilakukan oleh iblis atau ajaran terang-terangan sesat, tetapi
Iblis menyamar seperti malaikat, iblis
memakai gereja, HT untuk menyesatkan
anak-anak Tuhan.
Banyak gereja, banyak hamba Tuhan, fokus pelayanan tidak lagi kepada Tuhan,
tetapi kepada uang. Bukan rahasia lagi bahwa ada Gereja-gereja tertentu menjadi, satu
tempat bisnis yang subur untuk memperkaya diri para hamba Tuhan. (bukan di
pontianak) di kota-kota besar. Banyak
hamba Tuhan, menggunakan firman Tuhan untuk menyesatkan anak-anak Tuhan, dengan
tujuan dan motivasi yang tidak benar,
yaitu membangun dinasti dan kerajaan sendiri. Memperkaya dirinya sendiri.
Saudara Firman Tuhan yang sering disalahgunakan adalah mengenai persembahan
dan pemberian kepada Tuhan. ”Jikalau engkau memberi maka Tuhan akan membalas
ribuan kali lipat dari pemberian yang engkau berikan. Bahkan ada yang
menafsirkan Firman Tuhan dengan salah, jikalau engkau tidak memberi maka
tingkap-tingkap berkat akan ditutup, oleh Tuhan. Maka mau tidak mau jemaat
memberi.
Saudara, ini adalah para imam palsu yang mau menjebak umat Tuhan,
Saudara, hal yang sama terjadi dizaman Hosea dimana para imam dan nabi palsu pada waktu itu, menyesatkan umat Tuhan. Dikatakan mereka
menjaring, dan memasukan umat Tuhan
dalam perangkap.
Mereka memakai jabatan dan kekuasaan mereka, untuk memperkaya diri mereka.
Motivasi pelayanan mereka bukan untuk Tuhan lagi tetapi untuk memperkaya diri
mereka. Mereka memeras umat Tuhan. Jabatan imam dipakai sebagai sarana untuk
memperkaya diri dan memeras umat Tuhan. Bahkan mereka memakai nama Tuhan,
jabatan kerohanian untuk kepentingan pribadi mereka.
Dalam pasal 4:8-9 dikatakan bahwa
para imam mendapat rezeki dari dosa umat-Ku dan mengharapkan umat-Ku berbuat
salah. Oleh sebab itu Allah akan menghukum mereka, Allah akan membalas
perbuatan-perbuatan mereka. Mereka menyalahgunakan jabatan mereka untuk memeras
umat Tuhan, mereka memakai nama Tuhan untuk memperkaya diri mereka.
Sdr. Pernahkah saudara bertemu dengan seseorang yang suka pakai nama orang
untuk mencapai tujuan dirinya. Misalnya pinjam uang keorang, karena orang lain
sudah tidak percaya kepadanya maka dia memakai nama orang lain.
Saya pernah mengalami hal demikian, ada seorang saudara yang meminjam uang
kepada orang lain memakai nama saya, saya tidak tahu menahu tiba-tiba orang
meminjamkan uang kepadanya telepon untuk tanya uang ini, karena tidak
diganti-ganti. Masih syukur orang yang meminjamkan uang ini tidak langsung bawa
polisi dan menangkap saya tetapi dia menelepon dan bertanya dulu kepada saya.
Waktu itu saya begitu marah...
Saudara, saya memikirkan jikalau kita manusia saja bisa marah jikalau ada
orang yang memakai nama kita untuk hal-hal yang tidak benar, apalagi Tuhan? Oleh
sebab itu, walaupun Tuhan mengasihi Israel, Tuhan harus menghukum mereka, supaya mereka
menyadari akan segala dosa mereka. Oleh sebab itu para imam harus menerima
hukuman dari Tuhan atas perbuatan mereka.
Mereka menyalahgunakan jabatan mereka sebagai seorang pemimpin sebagai imam
untuk menyesatkan umat Tuhan. Bagaimana cara menyesatkan umat Tuhan, mereka
membangun berhala di gunung tabor. Dan umat Tuhan menyembah berhala, memberikan
korban disana. Kelihatannya awal seperti menyembah Tuhan, tetapi sebenarnya
penyembahan kepada berhala. Kelihatan korban untuk Tuhan tetapi sebenarnya
untuk memperkaya diri mereka.
Para pemimpin dan imam juga menyalahgunakan jabatan mereka untuk
menghakimi dengan pengadilan yang korup. Mizpa adalah satu kota yang biasa
dipakai sebagai tempat pengadilan, dan
disitulah para hakim mengadili
orang-orang israel dan juga dipakai oleh Samuel untuk mengadili umat Tuhan.
Mizpa adalah lambang kota keadilan, dimana umat Tuhan mendapat keadilan
tetapi pada zaman Hosea, ini bukan
menjadi tempat umat Tuhan mendapat keadilan tetapi tempat ketidakadilan,Mizpa
menjadi tempat para hakim untuk menjebak
umat Tuhan, dengan pengadilan yang tidak jujur.
Aplikasi:Saudara penyesatan ada dimana-mana, kita begitu sulit untuk
membedakan, namun satu hal yang penting bagi kita adalah berpedoman akan firman
Tuhan. Tuhan Yesus katakan pohon dapat dilihat dari buahnya. Pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik. Para
pemimpin dan imam yang baik dapat dilihat dari buah yang dihasilkannya.
2. Para Imam dan Pemimpin sengaja
melakukan dosa 3-4
Saudara, dalam ayat 3-4 disana jelas
menunjukan kepada kita, bahwa dosa yang dilakukan oleh para pemimpin Israel
adalah dosa yang disengaja. Ketika mereka menjerat umat Tuhan, untuk menyembah
berhala bukan mereka tidak tahu itu dosa, mereka sungguh tahu itu dosa. Karena
mereka adalah para imam dan nabi, dan para raja....Artinya mereka tahu bahwa
Tuhan melarang dan tidak senang dengan apa yang dilakukan tetapi mereka sengaja melakukan hal tersebut. Mereka
melakukan perzinahan rohani, menyembah berhala, melakukan ketidakadilan dengan
memeras orang miskin. Semua dilakukan
dengan perencanaan.
Mengapa para imam dan pemimpin pada waktu itu sengaja berbuat dosa?
Pertama; Karena mereka memiliki
konsep bahwa walaupun mereka melakukan dosa, dosa mereka dapat dihapus melalui pemberian korban persembahan (ay.6). Disini kita bisa
melihat bahwa mereka begitu menyederhanakan
dosa, mereka bahkan menganggap bahwa melakukan dosa menjadi hal yang biasa.
Saudara, suatu hal yang berbahaya jikalau melakukan dosa, menjadi suatu hal
yang biasa. Kalau kita berbuat dosa, tidak lagi
merasa itu satu dosa, maka ini suatu hal yang berbahaya, artinya bahwa
roh Kudus tidak lagi bekerja didalam diri kita.
Namun firman Tuhan mengatakan dalam
ayat 4, karena perbuatan mereka maka mereka tidak dapat berbalik
kepada Allah dan ayat ke enam,
bahwa mereka datang kepada Tuhan dengan kambing domba, dan lembuh sapi, tetapi
mereka tidak dapat menjumpai Allah.
Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa dosa yang sengaja dilakukan, adalah sesuatu yang menyakiti Allah, dan hal ini
membuat Allah tidak berkenan untuk dijumpai mereka termasuk Allah tidak
berkenan untuk mengampuni dosa mereka.
Saudara dalam PL jelas ada pembedaan antara dosa yang tidak sengaja dan disengaja,
dalam Bilangan 15 menjelaskan bahwa pengampunan dosa melalui korban
persembahan hanya berlaku kepada dosa
yang tidak disengaja sedangkan dosa yang disengaja tidak ada pengampunan dosa.
Dalam Bilangan 15:30-31 ” Tetapi orang yang berbuat sesuatu (dosa) dengan sengaja, baik orang israel
asli, baik orang asing orang itu menjadi penista Tuhan, ia harus dilenyapkan
dari tengah-tengah bangsanya sebab ia telah memandang hina terhadap firman
TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, dan kesalahannya akan tertimpa atasnya.
Dalam Ibrani 10:26-27 ”sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan
tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi
yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat
yang akan menghanguskan semua orang durhaka.”
Sdr. Firman Tuhan ini begitu keras mengatakan jikalau kita sudah memiliki
pengetahuan tentang kebenaran, kita sudah tahu mana yang baik, mana yang
dilarang oleh Tuhan, namun kita sengaja melakukan maka tidak ada korban untuk
menghapus dosa itu, tetapi yang ada adalah kematian yang mengerikan. Seorang yang sengaja berbuat dosa, ketika dia
sudah menegtahui kebenaran sama dengan dosa menghujat Roh Kudus. Yaitu suatu
dosa saya tidak diampuni.
Saudara, para imam-imam adalah orang yang seharusnya mengerti firman Tuhan,
mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, mengetahui kebenaran tetapi mereka
sengaja melanggar firman Tuhan. Bukan saja mereka melanggar firman Tuhan, namun
mereka membawa umat Tuhan kejalan yang tidak benar.
Apa yang mereka lakukan bukan mereka tidak tahu, tetapi mereka tahu...namun
mereka berfikir bahwa Tuhan bisa disogok dengan
korban persembahan. Mereka bisa berbuat dosa seenak mereka setelah
itu dosa mereka bisa disucikan kembali
melalui korban persembahan.
Saudara zaman, rasul Paulus ada orang Kristen yang demikian, mereka sengaja
melakukan dosa, dan meremehkan perbuatan dosa, karena mereka berfikir walaupun
mereka berbuat dosa,mereka bisa datang kepada Tuhan dan Tuhan akan mengampuni dosa mereka.
Kedua, apa yang menyebabkan para imam melakukan dosa; karena Para imam dan
pemimpin rohani pada waktu itu dibutakan oleh harta, dan materi sehingga mereka memakai cara yang
kelihatan rohani untuk menjebak umat Tuhan kepada penyesatan.
Harta dan kekayaan membutakan mata hati
para imam-imam dan nabi pada waktu itu, sehingga mereka berani berbicara
suatu yang tidak benar atas nama Tuhan Demi
uang dan harta mereka berani bernubuat palsu.
Aplikasi: Sdr. Hari ini, jikalau kita memperhatikan bangsa kita, maka kita
menemukan kondisi yang tidak jauh berbeda dengan kondisi pada zaman Hosea.
Kebenaran bisa diperjual belikan, kita mengenal ada istilah MARKUS dan lain
sebagainya. Kita pernah menyaksikan ada seorang tua mengambil beberapa buah
kakao di penjarakan walau akhirnya bebas tetapi ada mencuri uang negara
milyaran rupiah bisa bebas kemana-mana.
Kalau digereja bagaimana hari ini? Gereja juga tidak jauh berbeda,...ada
gereja-gereja tidak lagi memberitakan kebenaran, tidak lagi menegur dosa jemaat,
tetapi hal-hal yang menyenangkan telinga pendengar. Sdr. Ada satu HT disatu
gereja dia tahu ada satu jemaat kaya, tetapi banyak melakukan dosa, namun HT ini
tidak berani menegur dosa jemaat ini, karena orang ini donatur besar gereja
tersebut.
Saudara, jikalau seorang HT tahu
dosa namun kita membiarkan jemaat berbuat dosa, maka dia harus bertanggungjawab
terhadap dosa jemaat itu sendiri. Saudara, tugas kita sebagai orang
percaya kita berdoa untuk gereja, para
hamba Tuhan, MAJELIS agar memiliki fokus
pelayanan kepada Tuhan, bukan kepada uang.
Sdr. Uang bisa menjebak siapa saja, tidak memilih apakah dia HT,
rohaniawan, maupun jemaat biasa, oleh sebab itu kita perlu berhati-hati, agar
uang tidak menjadi segala-galanya dalam
hidup kita. Kita berhati-hati agar uang tidak bertahta didalam hati kita,
tetapi Tuhan yang bertahta didalam hati kita.
3. Kesombongan rohani (5-7)
Saudara, saya pernah menonton satu film, yang menceritakan tentang seorang
yang kelihatannya seperti seorang pastor, tetapi ternyata dia adalah seorang drakula.
Dia mengadakan penyembuhan-penyembuhan terhadap penyakit langka di satu daerah,
dia mengadakan perjamuan kudus.. Pastor ini begitu terkenal, apalagi dia
memakai baju pastor setiap hari. Tetapi lama kelamaan ketahuan bahwa dia adalah
seorang drakula.
Pada awal film ini saya melihat,
saya berfikir bahwa pastor ini benar-benar seorang pastor, karena melihat dari
penampilannya sangat luar biasa, lagi pula saya melihat dia selalu memimpin misa, dan juga banyak memakai
ayat Alkitab tetapi diakhir film baru ketahuan bahwa dia seorang drakula.
Apa yang saya sampaikan melalui cerita ini adalah terkadang kita terjebak
dengan sesuatu yang nampak baik diluar, terjebak melalui penampilan luar seseorang, yaitu dengan melihat dari apa yang dipakai,
atau jabatan seseorang, kita langsung mengambil kesimpulan yang terkadang keliru.
Tuhan Yesus dalam Markus 12:38-40 ’.....hati-hatilah terhadap ahli-ahli taurat yang suka
berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
yang suka duduk ditempat terdepan dirumah ibadat dan tempat terhormat dalam
rumah perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata
orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman
yang lebih berat.
Tuhan Yesus mau mengatakan bahwa ada orang-orang tertentu yang kelihatan
begitu rohani, kelihatan memiliki pengetahuan yang luar biasa mengenai firman
Tuhan, kelihatan begitu saleh tetapi sebenarnya mereka adalah orang-orang
munafik. Mereka menutupi segala dosa mereka melalui penampilan mereka. Mereka
sengaja menunjukan bahwa mereka adalah
orang yang kelihatan rohani sebenarnya
untuk menutupi dosa mereka bahkan mereka tidak lebih baik dari para
orang yang kelihatan jelas-jelas
berdosa.
Saudara Tuhan mau lebih baik kita jujur bahwa kita adalah orang berdosa
yang tidak layak, dari pada kita menutupi dosa kita dengan cara-cara kelihatan
rohani.
Tuhan Yesus juga pernah memberi satu perumpamaan mengenai dua orang berdoa, (Lukas 18:9-14) yang satu adalah orang farisi dan satu lagi
adalah seorang pemungut cukai. Si pemungut cukai ini mengatakan... Tuhan saya bersyukur saya tidak
sama seperti orang lain, saya bukan seorang pezinah, bukan seorang perampok,
bukan orang lalim, buka juga sperti pemungut cukai ini, aku berpuasa dua kali
seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari penghasilanku, tetapi si pemungut
cukai ini ia tidak berani menengada ke langit, ia mengatakan Tuhan kasihani
aku, aku seorang berdosa.
Saudara orang farisi ini, begitu sombong secara rohani, dia merasa bahwa
dia lebih layak dihadapan Allah, oleh karena dia melakukan yang kelihatan
rohani. Namun Tuhan Yesus katakan pemungut cukai ini lebih layak dihadapan Allah dan dia pulang sebagai
orang benar dari pada orang farisi yang
kelihatannya tidak berdosa sama sekali.
Saudara kesombongan rohani bisa terjadi
kepada siapa saja, termasuk didalamnya para pemimpin dan pelayan gereja, dan
yang lebih gampang mengidap penyakit sombong rohani adalah para hamba Tuhan,
pelayan gereja.
Tuhan tidak melihat dari apa yang kita lakukan, dari jabatan yang kita
sandang, tetapi Tuhan melihat kerendahan hati kita. Orang farisi yang dikatakan
tadi didalam doanya dia mengatakan , dia
berpuasa, bukan seorang lalim, tidak berzina, merampok dlsb. Tetapi mengapa
Tuhan Yesus mengatakan bahwa dia bukanlah orang benar. Penyebabnya adalah
kesombongan rohani. Tuhan Yesus katakan, barangsiapa yang meninggikan diri, ia
akan direndahkan, barangsiapa yang merendahkan diri ia akan ditinggikan.
Sdr. Saya sering bertemu dengan seorang ketika ketemu selalu
mengatakan syalom, selalu katakan haleluya...selalu
berbicara hal-hal yang rohani .. tetapi kehidupan diluarnya tidak benar. Orang
melihat begitu rohani, tetapi dihadapan Allah adalah sesuatu yang menjijikan.
Karena apa yang kita lakukan ditempat tersembunyipun diketahui oleh Allah.
Sdr. Standar kerohanian seseorang , tidak ditentukan oleh manusia, walau manusia bisa
menilai tingkat kerohanian seseorang. Oleh sebab itu kita tidak perlu menonjolkan
sisi kerohanian kita dihadapan manusia. Tetapi bagaimana kita berusaha untuk
hidup kudus dan berkenan dihadapan Tuhan, mencari puji-pujian dari Tuhan. bukan dari
manusia
Standar kerohanian seseorang tidak ditentukan seberapa sering dia
beribadah, tidak ditentukan seberapa banyak pelayanan yang dilakukan digereja,
tidak juga ditentukan oleh aktivitas hidupnya tetapi buah yang dihasilkan dari
hidupnya.
Sdr. Para imam, memakai kedok mereka sebagai seorang imam, dengan membawa
korban-korban kepada Tuhan, memakai jubah keimaman mereka, melakukan rutinitas pelayanan tetapi
sebenarnya itu tidak lebih dari suatu
formalitas belaka. Demikian juga umat
Tuhan pada waktu itu mereka beribadah , namun semua sebagai suatu
formalitas, dan rutinitas supaya dilihat
oleh manusia. Ibadah mereka bukan
ditujukan kepada Tuhan tetapi hanya
sebagai suatu ritual atau hanya sebatas rutinitas formal, yang semata-mata
supaya dilihat manusia. Ibadah mereka-adalah ibadah yang semu.
Saudara, mengapa umat Tuhan melakukan demikian? Umat Tuhan melakukan
demikian karena para pemimpin dan imam
tidak memberikan teladan rohani yang baik, mengakibatkan umat Tuhan melakukan dosa yang sama.
Apa yang dilakukan oleh para imam adalah bentuk kemunafikan, itu tidak
lebih sebagai bentuk kesombongan rohani, bukan suatu ibadah yang benar.
Saudara, sebagai umat Tuhan, terkadang kita bisa terjebak dalam satu
kesombongan rohani, kita merasa lebih baik dari orang lain, lebih benar dari
orang lain, lebih suci dari orang lain. Marilah kita menjaga diri kita, agar
kita tidak terjebak dalam kesombongan rohani.
Ada tiga dosa yang dilakukan oleh pemimpin
dan juga para imam pada zaman Hosea, pertama: mereka menyesatkan umat
Tuhan dengan tujuan memperkaya diri mereka, kedua: Sengaja melakukan dosa dan
ketiga: Dosa kesombongan rohani.
Dari dari firman Tuhan ini kita
belajar beberapa hal; pertama ketika berbicara sebagai pemimpin maka siapapun
kita, kita adalah seorang pemimpin, minimal kita adalah pemimpin dalam keluarga
kita. Sebagai pemimpin dalam keluarga kita bertanggungjawab terhadap keluarga
kita, untuk membawa anggota keluarga kita hidup dalam kebenaran. Tuhan
memberikan kita tanggungjawab untuk mendidik dan membawa anak-anak kita kepada
Tuhan, bukan kepada hal-hal yang lain.
Sebagai seorang hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, majelis kita adalah pemimpin
yang dipercayakan Tuhan, untuk memimpin umat Tuhan, untuk membawa umat Tuhan
untuk sungguh-sungguh untuk dapat beribadah, menyembah dan memuliakan Tuhan bukan untuk tujuan yang lain.
Jabatan sebagai seorang pemimpin, adalah jabatan yang khusus dan istimewa,
tetapi juga membutuhkan tanggungjawab yang besar. Allah akan meminta
pertanggjawaban dari kita, terhadap orang-orang yang kita pimpin.
Kedua: Siapapun kita, kita adalah seorang imam, kita diberi tanggungjawab
oleh Tuhan untuk menjadi imam bagi orang disekitar kita, melalui kita menyampaikan kebenaran,
menyuarakan kebenaran, memberitakan
Injil sehingga orang disekitar kita
boleh mendengar injil Tuhan, dan bisa menyembah Tuhan.
Saudara, marilah kita
menjadi seorang pemimpin yang benar dan menjadi imam yang benar, baik dalam
keluarga kita, lingkungan dimana kita berada, di gereja dan juga ditengah
bangsa kita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar