Kamis, 07 Januari 2010

Mencari Allah Bersama

MENCARI ALLAH BERSAMA (Mazmur 42:1-6)
Saudara manusia memiliki naluri untuk mencari sesuatu...hal ini nampak dari bagaimana manusia itu berusaha dalam kehidupannya. Manusia selalu mencari sesuatu yang tidak ada dalam dirinya, manusia selalu mencari sesuatu yang kurang dari dirinya .Misalnya mencari uang ..semakin banyak dapat uang semakin ia tidak puas dengan uang ... mencari pengetahuan, semakin ia mendapat pengetahuan dan kepintaran semakin ia terus mencari.

Dapat dikatakan bahwa dalam hal jasmani, manusia tidak pernah puas untuk mencari dan terus mencari. Namun bagaimana dengan hal yang bersifat rohani. Adakah orang yang memiliki kerinduan untuk mencari Allah. Dalam segala kondisi dan keadaan. Paulus dalam Roma 3:10-12 bahwa manusia cenderung menyeleweng dari Allah tidak seorang pun mencari Allah.
Saudara dalam zaman post modern ini, menurut beberapa penelitian bahwa manusia semakin tidak tertarik dalam hal-hal rohani. Manusia lebih tertarik kepada hal-hal lahiriah dari pada hal-hal rohani Sehingga hal-hal rohani tidak menjadi prioritas dan kerinduan manusia.

Karl Marx seorang komunis dan atheis terkenal mengatakan bahwa Tuhan adalah hasil dari pemikiran manusia. Tuhan hanyalah suatu rekayasa pikiran tentang cita-cita menjadi bagaimana seharusnya seorang manusia, yang tidak mampu dicapai di alam nyata. Tuhan adalah wujud eksistensi seorang manusia di dalam angan-angan.
Hal ini menjadikan agama yang memuja Tuhan hanyalah sebagai wadah pelarian manusia dari persoalan-persoalan yang dihadapi. Sebagai suatu pelarian, maka agama mirip dengan candu, yang sering digunakan oleh orang untuk lari dari persoalan. Kemudian muncul istilah yang sangat populer dari kalangan marxis yaitu agama adalah candu rakyat. Kesimpulan ini diperoleh setelah Karl Marx melihat bagaimana perilaku masyarakat Eropa terhadap agamanya. Yang nota benenya adalah orang Kristen.
Dimana dia melihat satu fenomena orang hanya mengatakan percaya Tuhan, tetapi dalam kehidupan mereka tidak menunjukan bahwa mereka adalah orang-orang bertuhan. Dimana ada banyak orang yang mengaku dirinya percaya Tuhan tetapi tidak memiliki kerinduan untuk mencari Tuhan.

Dan lebih parah dia melihat satu fenomena lagi ada banyak orang mencari Tuhan hanya jikalau ia punya masalah, pergumulan dalam hidupnya. Tetapi ketika hidup mereka aman-aman mereka melupakan Tuhan, tidak mencari Tuhan. Ada banyak orang mencari Tuhan hanya untuk kepuasan dirinya.
Sehingga Karl Max berkesimpulan seperti demikian.
Saudara apakah apa yang disampaikan oleh Karl Marx itu benar...Satu sisi kalau kita melihat fenomena yang terjadi dalam sejarah kekristenan maka ada kebenaran. Sejak zaman Tuhan Yesus sampai saat ini ada banyak orang yang mencari Yesus bukan untuk menyembah Yesus tetapi supaya dia mendapat sesuatu dari yesus, apakah kesembuhan. Ketenangan batin dlsb.
Disatu sisi saudara apa yg disampaikan oleh Karl marx itu suatu yang keliru ...karena bagi orang Kristen sejati mencari Allah adalah sesuatu keharusan dan kebutuhan....Sebagaimana apa yg diungkapkan oleh pemazmur dalam pembacaan kita tadi.

Didalam mazmur 42 ini..dimana pemazmur menggambarkan bahwa ia selalu memiliki kerinduan untuk bertemu dengan Allah. Berbicara dengan Allah. Tetapi dia tidak mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Allah.
Saudara sedikit kita melihat latarbelakang penulis Mazmur ini, penulis Mazmur ini ketika dia menulis mazmur ini, ia berada jauh dari Yerusalem, menurut beberapa penafsiran ia tinggal diluar negri di daerah libanon, sehingga dia tidak dapat beribadah ke Bait Allah di Yerusalem. Karena bagi bangsa Israel bait Allah adalah lambang kehadiran Allah. Ketika mereka tidak ke Bait Allah di yerusalem itu berarti mereka tidak bertemu dengan Allah.
Dia menggambarkan dirinya seperti Rusa yang selalu haus dan selalu mencari sungai untuk minum. Ia tidak bisa hidup tanpa Allah. Ia menggambarkan dirinya seperti Rusa selalu membutuhkan air, tanpa air Rusa akan mati, Rusa tidak dapat hidup tanpa air.

Mengapa kita harus mencari Allah:

I. Manusia tanpa Allah maka ia akan mati secara rohani (3)
Saudara hamba Tuhan pernah mengatakan bahwa mencari Allah adalah sesuatu kebutuhan pokok manusia. Karena jelas dalam FT bahwa ketika seseorang tidak memiliki Allah didalam hidupnya maka ia akan mati secara rohani.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka mulai saat itu manusia telah kehilangan sesuatu berharga yang merupakan sumber kehidupan manusia, yaitu ia kehilangan hubungan dengan Allah.

Ketika manusia kehilangan Allah sejati maka otomatis manusia akan mati secara rohani. Oleh sebab itu ketika Adam dan Hawa ditaman Eden Allah telah berfirman jika mereka melanggar perintah Tuhan yaitu larangan untuk memakan buah pengetahuan baik dan jahat maka mereka akan mati.

Dampak dari kematian rohani adalah sangat berbahaya bagi manusia, ketika manusia mati secara rohani, maka akan berdampak pada hubungan antara manusia dengan Allah bahkan hubungan antara manusia dengan sesama.
Hal ini kita bisa lihat dalam kitab kejadian ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka mulai saat itu dosa mulai berkuasa atas hidup Adam dan keluarganya, Kain membunuh Habel dan seterusnya Alkitab mencatat bahwa manusia semakin hari semakin jahat bahkan semakin tidak terkontrol kejahatannya.
Bahkan dalam kej. 6:7 Tuhan mengatakan Aku menyesal telah menjadikan manusia, dan pada akhirnya Tuhan memusnakan manusia dengan air bah.
Keterhilangan hubungan antara manusia dengan Allah adalah suatu yang tragis...dimana Allah tidak dapat berhubungan secara langsung dengan manusia.

Oleh sebab itu kita melihat dalam ayat ke 3 dalam pembacaan kita tadi, pemazmur menggambarkan bagaimana manusia yang telah kehilangan hubungan dengan Allah , manusia yg tidak memiliki Allah dalam hidupnya maka dia akan memiliki kehausan untuk bertemu dengan Allah, dan ketika ia tidak bertemu dengan Allah ia akan mati secara rohani.

Manusia tanpa Allah dia akan mati secara rohani; satu-satunya cara manusia dapat kembali hidup adalah melalui Yesus Kristus. Manusia harus menemukan Tuhan dalam hidupnya.
Allah dengan kasih yang kekal ia tahu bahwa manusia tanpa Allah maka manusia akan mati, sehingga Allah mengutus anakNya Yesus Kristus untuk dating kedalam dunia untuk mengembalikan hubungan antara Allah dan manusia.
Saudara-saudara Satu-satunya untuk mengembalikan posisi manusia seperti semula maka manusia harus memiliki kehidupan tidak ada cara yang lain maka manusia harus menemukan Tuhan kembali dan di dapati mereka akan hidup! 1 Yohanes 5:12 mengatakan : " Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Tuhan yesus mengatakan akulah jalan kebenaran dan hidup, kebenaran dan kehidupan tidak ada diluar Kristus. Yesus juga mengatakan Akulah air kehidupan. Manusia telah mati secara rohani dia hanya bisa hidup jikalau didalam hatinya ada Kristus.
Tuhan Yesus katakan: Carilah maka engkau menemukan, ketoklah maka pintu akan dibuka bagimu. Carilah Kristus maka engkau akan hidup
Saudara marilah kita mencari Allah, supaya kita mendapat hidup yang kekal. Dan hidup yang kekal itu hanya kita dapati melalui Yesus Kristus.
II. Manusia tanpa Allah hidupnya tidak akan sejahtera ay 4-5

Ayat ke 4 katakan” Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: dimana Allahmu.
Saudara sesuatu yang sangat mengerikan jikalau manusia ditinggalkan oleh Allah. Hal ini digambarkan oleh pemazmur.
Pemazmur merasa bahwa tanpa Allah didekatnya, ia tidak mendapat ketenangan, tanpa Allah didekatnya ia tidak dapat menjalani hidupnya dengan sejahtera. Pemazmur mengungkapkan betapa menderita dirinya karena tidak dekat dengan Allah. Apalagi orang disekitarnya selalu bertanya dimana Allahnya. Ketika ia mengalami pergumulan dalam hidupnya seakan-akan Allah tidak menolong dirinya. Dia merasa bahwa dia bergumul sendiri.

Pentingnya kita mencari Allah untuk mendapat ketenangan dan damai sejahtera dinyatakan oleh Daud diakhir hidupnya, ia berpesan dengan sungguh-sungguh kepada Salomo dalam 1 Taw. 28:9 “dan engkau anakku Salomo kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan relah hati, sebab Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selama-lamanya.

Daud begitu jelas mengungkapkan tentang satu rahasia hidupnya kepada Salomo, Daud mengetahui dengan jelas siapa Allah yang dia sembah, Daud mengetahui dengan jelas mengenai rahasia hidup yang sebenarnya.
Daud tahu dengan jelas bahwa ketika manusia jauh dari Tuhan, ketika manusia tidak mencari Tuhan, maka hidupnya tidak akan sejahtera. Sehingga dia begitu jelas mengatakan kepada Salomo bahwa hendaklah engkau mencari Tuhan, maka ia akan berkenan ditemui.

Saudara latar belakang mazmur 42 ini adalah merupakan curahan hati dari seseorang percaya Tuhan yang hidupnya ditengah-tengah orang kafir atau orang yang tidak percaya. Ia hidupnya jauh dari persekutuan dengan Tuhan dan saudara-saudara seiman.

Ketika dia menghadapi pergumulan, dia merasa seakan-akan Allah tidak berada dekat dengan dia. Sehingga sepanjang hidupnya dia merasa tidak ada kenyamanan tidak ada kedamaian. Apalagi ketika menghadapi pergumulan yang berat orang-orang disekitar sekitar selalu mengatakan dimana Allahmu...Sanggupkah Allahmu bisa menolong engkau.
Saudara ketika seseorang jauh persekutuan dengan Tuhan dan sesama saudara seiman, maka dia akan kehilangan damai sejahtera.
Saudara kehadiran Allah akan nyata ketika didalam kehidupan kita ada persekutuan satu dengan yang lain, sebagai saudara seiman. Kehadiran Allah akan nyata dalam hidup kita jikalau kita selalu dekat dengan Tuhan. Melalui selalu beribadah kepada Tuhan, membangun suatu hubungan pribadi dengan Tuhan.

III. Agar kita memiliki satu pengharapan (ayt. 6)
“ Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya penolongku dan Allahku”

Mengapa kita harus mencari Allah?? Saudara manusia yang tidak memiliki Allah, maka otomatis ia tidak memiliki pengharapan Karena Allahlah satu-satunya pengharapan manusia. Ditengah-tengah dunia yang berdosa, ditengah-tengah orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Kita hidup ditengah-tengah dunia yang jahat ini. Kita membutuhkan satu hal yang menjadi pegangan kita yg menjadi pengharapan, dan sandaran kita yaitu Allah itu sendiri.

Saudara Allah adalah satu-satu sumber pengharapan kita, kita tidak berharap kepada manusia. Manusia mungkin dapat membantu kita tetapi itupun ada batasnya, kita berharap kepada harta kekayaan kita, karena harta bersifat sementara, kita tidak bisa berharap kepada kemampun kita, karena kemampuan kita ada batasnya kita hanya dapat berharap kepada Allah.

AlkitaB MENGATAKAN Carilah Allah selama dia berkenan ditemui...Dan Allah menginginkan kita mencari Dia. Mengapa Allah meminta supaya kita mencari sebab manusia itu akan menjadi seperti apa yang ia cari! Jika manusia hanya mencari uang maka ia akan menjadi matre, seorang pemuda yang hanya pikirannya wanita ia akan mendapati dirinya menjadi play boy demikian juga sebaliknya. Bila orang mencari Tuhan maka Ia akan menjadi seperti Tuhan dalam karakter, perkataan dan kuasa dalam kehidupan ini!

Bagaimana kita bisa bertemu dengan Allah:
Pemazmur mengatakan carilah Allah ditempat Kudusnya, yang dimaksud pemazmur adalah carilah Allah didalam bait Allah. Saudara konsep perjanjian lama bahwa Allah hanya dapat ditemui di Bait Allah, tetapi dalam PB Allah bisa ditemui dimanapun kita berada.

Ilustrasi: Ada seorang pemuda bertanya, apakah Tuhan hanya bisa ditemui di gereja? Saya katakan tidak..kalau demikian masih perlukah kita ke gereja...bukankah kita bisa beribadah dimanapun, karena Tuhan tidak dibatasi hanya ada digereja? Misalnya kita cukup berdoa menyanyi di rumah, putar TV yg menyiarkan khotbah atau VCD khotbah?

Saudara kita bisa beribadah kepada Tuhan, kita bisa bertemu dengan Tuhan dimanapun kita berada tetapi bukan berarti tidak penting kita untuk beribadah di dalam gereja. Karena persekutuan dengan saudara seiman itu sangat penting. Gereja adalah lambang kehadiran Allah, gereja adalah rumah Allah oleh sebab itu kita harus setia beribadah kepada Tuhan, dengan kita beribadah maka disitulah kita bertemu dengan Tuhan.

Bagaimana bisa bertemu dengan Tuhan:
Kita bisa bertemu dengan Tuhan melalui doa pribadi kita dengan Tuhan, sesibuk-sibuknya kita, tetap kita menggunakan waktu kita untuk berbicara dengan Tuhan. Tuhan Yesus didalam kesibukannya dalam pelayanan, ia tetap memberi waktu untuk berdoa secara pribadi. Bahkan semakin ia sibuk, semakin ia capek semakin ia dekat dengan Tuhan.
Tuhan menginginkan kita sebagai anak-anak Tuhan, untuk selalu berbicara dengan Dia. Allah menginginkan kita berbicara dengan Dia bukan saja pada saat kita mengalami pergumulan, bukan saja ketika ada sesuatu yang kita inginkan dari Tuhan, tetapi dalam kondisi baik maupun tidak baik.

Saudara bayangkan jikalau anak kita hanya mau berbicara dengan kita jikalau dia menginginkan sesuatu dari kita, atau ketika dia meminta pertolongan dari kita, tetapi pada saat hidupnya baik-baik dia tidak pernah mau berbicara dengan kita...Kalau anak kita seperti demikian tentunya kita akan sedih.
Oleh sebab itu marilah kita terus membangun komunikasi dengan Tuhan melalui terus berdoa secara pribadi kepada Tuhan.

Bagaimana kita bisa bertemu dengan Tuhan; cara ketiga adalah dengan kita sering membaca dan merenungkan Firman Tuhan, semakin kita membaca merenungkan Firman Tuhan semakin kita mengetahui isi hati Tuhan, semakin kita mengetahui kehendak Tuhan.

Hal yang terakhir bagaimana kita bisa bertemu dengan Tuhan, yaitu dengan membangun altar keluarga; ini sesuatu yang sangat penting dalam keluarga. Dengan membangun altar keluarga itu berarti kita ingin membawa keluarga kita untuk terus mencari Tuhan. Saudara sebagaimana keluarga Yosua, Yosua bukan saja seorang pemimpin Israel yang luar biasa tetapi ia menjadi seorang kepala keluarga yang berhasil. Ia berhasil membawa keluarganya untuk tetap beribadah kepada Tuhan. Dia mengatakan satu perkataan yang sangat penting “tetapi aku dan seisi keluarga akan tetap beribadah kepada Tuhan”.

Saudara altar keluarga adalah salah satu cara yang efektif untuk membangun kehidupan kerohanian keluarga. Kita tidak bisa mengharapkan bahwa kerohanian keluarga kita bisa dibangun hanya dengan ke gereja satu minggu sekali, kita tidak bisa membangun hubungan kita dengan Allah hanya dengan beribadah kepada Tuhan seminggu sekali. Kita tidak bisa mengenal Tuhan hanya dengan mendengar khotbah satu minggu sekali.

Saudara sebagai orang tua kita diberi tanggungjawab yang besar oleh Tuhan, yaitu membawa seisi keluarga kita untuk mencari Tuhan. Tuhan menginginkan setiap orang tua menjadi imam dalam keluarganya. Untuk mengajarkan anak-anak takut akan Tuhan dan hidup sesuai dengan jalan Tuhan.

Saudara dalam perjanjian lama setiap ayah harus menjadi imam dalam keluarganya? Sudahkah fungsi ini kita jalankan...sudahkah saudara menjadi iman didalam keluarga saudara...
Kalau belum marilah kita memulai altar keluarga di rumah kita masing-masing; ambilah waktu bersama-sama keluarga untuk selalu berdoa bersama, membaca Firman Tuhan bersama.

Marilah kita mengajak seluruh keluarga kita untuk bersama-sama mencari Tuhan, FT mengatakan dalam Yesaya 55:6 “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui, berserulah kepadaNya selama Ia dekat”
Marilah kita menjadikan keluarga kita, keluarga yang selalu rindu untuk mencari Tuhan, melalui kita setia beribadah kepada Tuhan, berdoa secara pribadi dan membangun altar keluarga didalam keluarga kita. Amin

Tidak ada komentar: