JANGAN
MEREMEHKAN DUNIA YANG JAHAT
EFESUS 5:1-7
gkkb ptk |
Pendahuluan
Saudara,
beberapa waktu yang lalu, saya membaca satu artikel, yang berjudul Hamba Tuhan:
Setengah malaikat? Penulis adalah jemaat biasa, yang memiliki ekspektasi yang
tinggi terhadap seorang hamba Tuhan. Ia pengagum salah satu hamba Tuhan. Namun
ia begitu kaget, ketika orang yang dikaguminya jatuh dalam dosa perzinahan.
Dalam tulisan ini, ia memaparkan begitu
banyak hamba Tuhan yang cukup terkenal, hamba Tuhan yang kelihatan dipakai luar
biasa oleh Tuhan baik di Amerika, Australia, juga di Indonesia yang jatuh
terhadap dosa ini. Mulai dari seorang gembala
sidang di gereja cukup besar di Amerika, seorang hamba Tuhan yang membidangi
masalah-masalah keluarga, hamba Tuhan yang yang sering KKR ke mana-mana bahkan yang membawa ribuan orang datang kepada Tuhan jatuh dalam
dosa seksual. Ia menyimpulkan dalam artikelnya adalah bahwa seorang hamba Tuhan, juga adalah manusia
biasa, mantan budak dosa, yang tidak kebal terhadap godaan dan rentan untuk
jatuh dalam dosa, kalau tidak berhati-hati.
Pertanyaan bagi
kita adalah kalau seorang hamba Tuhan yang kelihatan begitu luar biasa jatuh
dalam dosa seperti demikian, bagaimana dengan kita? Godaan dosa seperti ini,
bisa terjadi kepada siapa saja tidak memandang ia miskin atau kaya, pejabat
atau orang biasa, hamba Tuhan atau kaum awam, kalau kita tidak hati-hati maka
kita akan jatuh dalam godaan ini. Godaan ini, muncul di mana-mana. Di tempat kerja, di mall, hotel, tempat
hiburan, bahkan di media sosial, internet, bahkan ditempat-tempat yang disebut
rohani pun godaan ini akan membayangi kita.
Beberapa tahun
lalu, saya menginap di salah satu hotel, lalu saya menelopon teman saya, ia
katakan kamu di mana sekarang, saya di hotel ini. Sendirikah, saya katakan saya
sendiri. Ia katakan hati-hati loh...saya bilang kenapa? Ia katakan di hotel itu
banyak hantu baik, dan cantik-cantik, yang selalu tawarkan segala kebaikan....saya
bilang doakan saya, agar saya tidak meresponi kebaikan mereka...
Saudara, Godaan dan dosa seperti ini bukan baru terjadi
hari ini, jemaat Efesus di zaman Rasul Paulus juga diperhadapkan dengan
tantangan seperti ini. Kita tahu bahwa surat kepada jemaat Efesus, ditujukan kepada jemaat yang
memiliki latarbelakang penyembah Dewi Arthemis di Kuil Diana. Penyembahan Dewi
artemis, selalu identik dengan pelacur bakti. Suatu bentuk pelacuran tetapi
dibungkus dengan kepercayaan-kepercayaan setempat, sehingga menjadi suatu yang bersifat
ritual keagamaan. Setiap waktu ada ribuan orang dari berbagai negara dan daerah
sekitar datang ke efesus untuk menyembah di Kuil Diana. Di Kuil Diana, ada ribuan pelacur bakti yang
mempersembahkan diri mereka untuk melayani dengan tujuan “rohani”.
Pengaruh kuil Diana, sangat
mempengaruhi akan kehidupan moral dari masyarakat Efesus pada waktu itu. Orang Kristen di Efesus hidup di tengah masyarakat yang moral sangat rusak. Rusaknya moral
orang Efesus pada waktu, digambarkan oleh seorang filsuf dan budayawan Yunani bernama
Demohstenes. Dikatakan bahwa orang Efesus memiliki satu filosofi hidup yang
berhubungan dengan keluarga: Orang Efesus selalu mengatakan bahwa kami memiliki
anak laki-laki untuk kebanggaan kami, pelacur untuk penggunaan sehari-hari dan
istri untuk prokreasi anak-anak yang sah.” Dari apa yang dikatakan Demosthenes ini, kita bisa sedikit mendapat gambaran bagaimana
kehidupan moral dari masyarakat Efesus.
Saudara,
di tengah kehidupan moral seperti ini orang Kristen Efesus hidup dan
berinteraksi satu dengan yang lain. Oleh sebab itu Rasul Paulus terus mengingatkan mereka akan status dan identitas diri mereka sebagai orang
percaya. Rasul Paulus mengingatkan
mereka bahwa status mereka bukanlah hamba dosa tetapi mereka adalah milik
Allah. Mereka bukan lagi manusia lama yang hidup amoral tetapi mereka adalah
orang yang telah ditebus oleh darah Kristus. Bahkan pada pasal 4 Rasul Paulus
dengan tegas mengatakan agar mereka yang sudah dilahirbarukan tidak hidup sama seperti orang-orang yang
tidak mengenal Allah. Mereka harus menjaga sikap hidup mereka, perkataan dan
perbuatan mereka. Dengan kata lain Rasul
Paulus katakan, ketika seseorang menjadi Kristen, maka ada perubahan hidup, dari hidup lama kepada kehidupan yang
baru, dari kecemaran kepada kehidupan yang kudus dengan tidak mengikuti
kehidupan dan cara-cara dunia.
Nah Pada pasal 5:1-7 Paulus mengingatkan
mereka secara khusus berhubungan dengan kekudusan hidup. Rasul Paulus
mengatakan kepada mereka agar mereka selalu waspada dan berhati-hati terhadap
godaan-godaan yang berhubungan dengan masalah dosa seksual atau masalah moral. Dalam bagian ini Paulus kembali mengingatkan
orang percaya di Efesus untuk menyadari identitas diri mereka sebagai anak
Tuhan. Agar mereka tidak terjebak dengan perbuatan-perbuatan amoral yang sama
seperti yang dilakukan oleh orang-orang disekitar mereka yang belum mengenal
Tuhan.
Minimal ada dua
nasehat yang disampaikan Paulus, pertama-tama Paulus menasehatkan mereka untuk menjauhkan
diri dari percabulan, kecemaran dan juga
keserakahan. Kata percabulan dalam bahasa asli memakai kata porneo dari istilah ini muncul kata
pornografi. Kata porneo memiliki arti luas, tetapi dalam bagian ini mengacu
kepada setiap aktivitas seksual di luar batas-batas pernikahan. Demikian juga kata rupa-rupa kecemaran dan
keserakahan di sini juga berhubungan aktivitas seksual yang diluar batas-batas
kewajaran dalam pernikahan kudus. Kecemaran berhubungan dengan
perilaku-perilaku yang menyimpang dalam hal seksual dan keserakahan berhubungan
suatu nafsu yang tidak terpuaskan sehingga menjadi berhala dalam diri seseorang.
Saudara, Rasul
Paulus menegaskan bahwa setiap aktivitas seksual di luar konteks pernikahan yang kudus adalah sesuatu yang
bertentangan dengan identitas mereka
sebagai anak Tuhan. Ia menegaskan bahwa sebagai
anak Tuhan mereka harus mengikuti teladan Kristus atau jadilah penurut-penurut
Kristus. Dengan kata lain, Rasul Paulus mengatakan bahwa sebagai anak Tuhan
mereka memiliki standar moral yang lebih
tinggi dari moral orang Efesus secara umum.
Mereka harus meneladani Kristus dalam hal kekudusan. Dalam hubungan dengan lawan jenis atau antara suami dan istri
harus dilihat dalam kerangka hubungan Kristus
dengan gereja yaitu kasih, kekudusan dan relah berkorban.
Saudara,
gambaran relasi suami istri digambarkan oleh Paulus dalam ayat 22-33, merupakan
panduan orang percaya dalam membangun suatu relasi antara suami dan istri. Hubungan
itu harus dibangun atas dasar kasih Kristus yaitu relah berkorban untuk
mempersembahkan sesuatu yang kudus bagi orang yang dikasihinya. Disini Rasul
Paulus hendak mengajarkan mereka mengenai hubungan antara kasih yang sejati dengan kasih yang palsu. Kasih
yang sejati adalah kasih yang tidak egois, tetapi rela berkorban untuk orang
yang dikasihinya, kasih yang sejati adalah kasih yang memberikan suatu yang kudus kepada orang
yang dikasihi-Nya. Kasih yang sejati adalah kasih yang tidak mementingkan
kepuasan diri sendiri. Kasih yang sejati itu sama seperti kasih Tuhan Yesus kepada
manusia, yang memberikan nyawanya untuk menebus manusia yang dikasihi-Nya.
Hal ini dikontraskan
dengan kasih yang rendah yaitu
memberikan sesuatu yang cemar dengan tujuan untuk pemuasaan hawa nafsu
kedagingan atau yang dikatakan Paulus yaitu percabulan. Kasih yang palsu, adalah kasih untuk memenuhi
kepuasan pribadi dengan melakukan rupa-rupa kecemaran dan keserakahan. Inilah yang
dipraktekan oleh orang-orang Efesus, yaitu dengan alasan kasih, mereka
melegalkan perbuatan-perbuatan kecemaran dan percabulan. Hal ini juga yang dipraktekan oleh satu bidat
gereja hari ini, yaitu “Children of God” mereka mendasari perbuatan amoral
mereka dengan alasan kasih. Dengan
menafsirkan secara sembarangan apa yang dikatakan Alkitab mengenai kata
“kasih” mereka melegalkan segala praktek
percabulan dan kecemaran mereka.
Saudara, percabulan dan kecemaran adalah satu godaan
yang besar di zaman ini, mungkin
prakteknya tidak seperti dilakukan orang
Efesus di Kuil Artemis. Hari ini
percabulan dan kecemaran dalam bentuk yang berbeda seperti PIL atau WIL.
Setiap hari kita mendengar, menyaksikan
adanya kasus perselingkuhan, baik melalui koran, Tv, internet dan lain sebagainya. Pelakunya
macam-macam, ada pejabat, artis, masyarakat biasa, bahkan tokoh-masyarakat,
bahkan tokoh agama tidak bebas dari kasus ini.
Saudara, apalagi
hari ini teknologi dan informasi begitu menunjang orang untuk melakukan dosa seperti
ini. Media sosial seperti facebook, BBM, SMS menjadi sarana yang paling efektif untuk orang jatuh dalam godaan perselingkuhan. Satu waktu ada seorang teman menceritakan kepada
saya mengenai kejatuhan dia dalam dosa perselingkuhan. Waktu SMA ia memiliki
pacar dan karena pacarnya pindah keluar kota, maka bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Tahu-tahu facebook
mempertemukan mereka. Awalnya hanya sekedar chating biasa-biasa, lama kelamaan menjadi
luar biasa, semakin dekat, mulai curhat, saling menceritakan kekurangan dan
kelemahan pasangan masing-masing, akhirnya cinta yang sudah lama mati itu, hidup kembali, akhirnya cinta itu kembali
bersemi, dan lebih subur dari sebelumnya..
Seorang ibu juga
pernah mengatakan pak suami saya selingku. Dari mana kamu tahu? saya menemukan sms yang masuk ke HP suami, dalam
sms banyak kata-kata mesra dari wanita lain,
lalu saya tanya pak... seperti lagu dangdut Ria Amelia “Ko sms siapa ni Ko” koq pake sayang-sayang...dari pacar koko
ya...dia berkilah, salah kirim, ,,,ttp salah kirim koq ada nama Koko ???? suaminya
berkata oh itu orang iseng... tetapi hati saya mulai tidak tenang....
Dalam dunia
bisnis juga demikian, teman saya menceritakan kalau dia pergi urusan bisnis di
salah satu kota, dia pasti dilayani dengan baik, bukan saja diberikan
akomodasi, transportasi, makan minum
tetapi diberikan hiburan bonus..saudara tahu apa yang saya
maksudkan...dia katakan kalau tidak kuat iman, maka kita bisa jatuh.
Saudara, ini
adalah godaan dan tawaran dunia bagi kita, kalau kita tidak hati-hati, kalau
kita tidak waspada, maka Alkitab mengatakan Iblis seperti singa yang mengaum-ngaum,
siap untuk memangsa kita..Saudara, tidak ada satu tempat yang begitu aman yang
membuat kita tidak jatuh dalam godaan seperti ini. (Kesaksian pribadi)
Saudara, dosa percabulan bukan hanya terjadi
dikalangan orang-orang yang sudah berkeluarga. Hari ini godaan percabulan dan
kecemaran terjadi bagi kalangan pemuda dan remaja. Kita melihat bagaimana
pergaulan anak-anak muda hari ini. Bagaimana anak-anak remaja pacaran hari ini,
mereka tidak ada rasa malu yang malu kita yang melihat, mereka menganggap bahwa
dunia ini milik mereka berdua. Free seks
dan pornografi bukan menjadi satu yang tabuh bagi anak remaja hari ini. Hal ini
juga dipengaruhi oleh media, informasi dan teknologi.
Data dari kementrian telekomunikasi dan
informasi bahwa setiap detik orang indonesia belanja situs pornografi sebesar
33 juta rupiah atau US 3.673. dan pengakses terbesar adalah dikalangan SMA
yaitu 92,7 %. Hal yang mengagetkan
menurut survey dari Universitas Gajah Mada, ada begitu banyak film porno buatan lokal/ Indonesia yang
beredar di Indonesia, kurang lebih 800 judul dan sebagian besar pemerannya atau
90 % adalah anak remaja atau pelajar.
Akibatnya
menurut Sexual Behavior Survey 2011, menunjukkan 64
persen anak muda di kota-kota besar Indonesia ‘belajar’ seks melalui film porno
atau DVD bajakan. Base line survey yang dilakukan oleh BKKBN
LDFE UI (2000), di Indonesia terjadi 2,4
juta kasus aborsi pertahun dan sekitar 21% (700-800 ribu) dilakukan oleh
remaja. Data yang sama juga disampaikan Komisi Nasional
Perlindungan Anak tahun 2012. Dari 4.726 responden siswa SMP dan SMA di 17 kota
besar, sebanyak 62,7 persen remaja SMP sudah tidak perawan, dan 21,2 persen
remaja mengaku pernah aborsi (Kompas.com, 14/03/12).
Saudara, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu sarana
efektif iblis untuk membawa manusia kepada dosa percabulan dan kecemaran, ini
menjadi tantangan bagi kita yang hidup di zaman ini. Kita tidak bisa membendungi kemajuan arus informasi dan teknologi, mau
tidak mau kita diperhadapkan dengan kondisi ini. Oleh sebab itu kita bisa
mempersalahkan IPTEK, teman yang saya ceritakan diatas mengatakan, facebook
yang membuat saya selingku, Ibu yang
mencurigai bahwa suaminya selingku, katakan karena suaminya jadi begini, saya
akan memegang HP suami saya, setiap hari saya akan selidiki sms yg masuk di HP
suami saya. Saya katakan itu bukan solusi, karena HP hari ini murah, kartu hp
juga murah dibeli. Saudara, FB, HP, BBM,
berbisnis dengan siapapun tidak mungkin
membuat orang selingku dan melakukan kecemaran,
yang membuat orang melakukan kecemaran adalah karena hati dan pikirannya tidak dikuduskan oleh Firman Allah.
Saudara, hal yang kedua yang diingatkan Rasul Paulus kepada jemaat
Efesus, sebagai anak-anak Allah yang kudus, mereka harus menjaga kekudusan
dalam perkataan mereka. Saudara, maksud
perkataan kotor ay. 4 (eutrapelia) di sini berhubungan perkataan-perkataan yang
menjurus kepada hal-hal yang bersifat sensual. Plesetan yang berkaitan dengan
hal-hal seksual, humor yang menjurus kepada hal-hal tidak pada tempatnya.
Pembicaraan yang berhubungan dengan hal-hal seksual yang dibicarakan di depan
umum.
Bagi orang-orang Yunani dan termasuk di Efesus perkataan-perkataan
humor yang mengarah kepada hal-hal yg sensual itu suatu yang biasa, biasanya
humor-humor seperti ini di praktekan dalam teater-teater, bahkan dalam filsafat
Yunani pembicaraan-pembiraan seperti ini merupakan salah satu kebijakan. Namun bagi Paulus apapun alasannya orang
Kristen harus tetap menjaga akan perkataannya. Rasul Paulus dengan tegas
mengatakan bahwa orang percaya harus
menjaga kekudusan bukan saja dalam sikap dan tindakan hidup mereka, tetapi
mereka harus menjaga perkataan, menjaga
lidah dari percabulan. Bahkan Paulus mengatakan orang yang perkataannya tidak
di jaga, orang yang hidup dalam kecemaran, percabulan dan hawa nafsu maka
mereka tidak layak untuk mendapat bagian
dalam kerajaan surga.
Saudara, dalam pergaulan sehari-hari terkadang humor-humor seperti
ini sering kita dengar. Saudara perhatikan acara-acara talk show di TV kita,
bukankah humor-humor seperti ini sering ditampilkan. Di BBM, facebook dan media
sosial lainnya, kita sering melihat atau
menerima content-content humor yang mengarah kepada hal-hal seperti demikian. Dalam
percakapan sehari-hari diantara kita, bukankah kita sering mendengar humor-humor
atau plesetan-plesetan yang mengarah kepada hal-hal seperti ini. Dan anehnya banyak
masyarakat dan mungkin kita senang dengan candaan-candaan seperti ini.
Saudara, godaan-godaan dalam hal percabulan dan perkataan kotor adalah
merupakan godaan yang dapat terjadi bagi setiap kita, oleh sebab jikalau kita
tidak hati-hati, maka kita akan terjebak dan jatuh dalam dosa seperti demikian.
Oleh karena itu, bagaimana supaya kita tidak jatuh dalam godaan percabulan,
kecemaran, dan perkataan-perkataan kotor? Kita tidak menghindar dari bahaya
ini, karena kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi tidak dapat kita bendungi, kita tidak bisa menjadi orang
yang eksklusif hanya bergaul dengan
sesama orang Kristen, hanya berbisnis dengan orang Kristen. Kita bukan manusia
setengah malaikat, setiap kita punya potensi untuk jatuh dalam dosa seperti
ini.
Oleh sebab itu, apa yang harus kita lakukan?
1.
Jangan
meremehkan dunia yang jahat, tetapi hendaklah kita tetap waspada.
Matius 26:41,
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:
roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Efesus 6 katakan, hendaklah kita
seperti prajurit-prajurit Allah yang terus berjaga-jaga sambil memakai
perlengkapan senjata Allah, dengan bersenjatakan Firman dan doa. Saudara, salah satu dosen
SAAT pernah mengatakan bahwa pribadi
kita seperti sebuah komputer yang rentan terkena virus. Secanggih apapun
program antivirus dalam komputer saudara, selalu akan ketinggalan zaman jika
kita tidak pernah meng-up-date program tersebut secara berkala. Kita harus
terus waspada dengan komputer kita, karena program virus semakin lama semakin
canggih. Pencobaan pun bersifat demikian, seorang penulis Our Daily Bread
menyatakan, “Pencobaan itu bersifat unavoidable (tidak dapat dihindari),
unpredictable (tidak dapat diprediksi), dan pencobaan itu datang dengan
unimaginable variety (berbagai bentuk yang tidak terbayangkan).”
Saudara, di tengah-tengah dunia yang jahat ini, kita semua
punya potensi untuk jatuh di dalam dosa percabulan dan kecemaran. Saudara dan
saya tidak dapat menghindari godaan ini,
godaan ini telah masuk dalam berbagai bidang kehidupan kita, hanya dengan
persekutuan dengan Kristus, hanya melalui Firman Tuhan dan doa kita dimampukan
untuk dapat melewati godaan dan tantangan dari dunia ini. Kita harus meng up
date diri kita dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan firmannya, maka kita
akan memiliki kekebalan atas virus-virus dosa yang setiap waktu akan merusak
hidup kita.
Saudara, yang tahu antivirus kita sudah di up date adalah
kita, kalau hari ini antivirus kita sudah kedaluwarsa, pasti sudah banyak virus
yang masuk, tinggal menunggu waktu, maka semua sistem dalam tubuh kita akan
rusak. Kalau sudah terlanjur rusak butuh waktu untuk memperbaiki lagi.
Saudara yang dikasihi Tuhan, jangan puas dengan keadaan kita
sekarang, jangan merasa aman dengan status kita. Jangan kita mengatakan kita
tidak mungkin jatuh dalam godaan ini, semua manusia punya potensi untuk jatuh,
termasuk saya sebagai hamba Tuhan. Jika
kita tidak berjaga-jaga dan meng-up-date hidup kita senantiasa dengan doa dan
Firman, jangan-jangan kita adalah calon yang akan tergelincir dalam langkah
kita.
2.
Jikalau
hari ini ada diantara kita yang sedang
mengalami cobaan seperti ini, ingatlah kita punya Allah yang pernah menderita
karena pencobaan maka ia akan menolong
kita yang di cobai (Ibrani 2:18).
Saudara, cerita tentang anak
hilang adalah gambaran yang menunjukan akan hati Bapa kepada anak-anaknya,
tangan dan pelukan bapa selalu terbuka untuk menerima kembali anak-anak-Nya
yang sesat. Apapun keadaan anak ini, tangan Bapa selalu terbuka, bahkan sedang
menanti kita untuk kembali. Bagi kita anak
Tuhan, tidak ada satu titik di mana kita
tidak bisa balik kepada Allah Bapa. Selalu bisa balik, dan selalu bisa diterima
oleh Allah Bapa. Bejana yang pecah masih dapat diperbaiki oleh penjunan. Bejana
yang pecah ditangan penjunan akan terus dibentuk dan dibentuk lagi. Sampai
menjadi suatu yang mulia untuk dipakai Allah. Namun dalam pembentukannya, pasti
ada harga yang harus dibayar untuk kejatuhan itu. Ada orang yang tersakiti, dan
bekasnya pasti tidak mudah hilang. Ada istri yang tersakiti, ada suami
tersakiti, ada anak-anak yang tersakiti. Ada luka-luka batin yang sulit untuk
disembuhkan.
Saudara Harga dari kejatuhan
dalam dosa kecemaran sangat mahal. Oleh karena itu hendaklah kita waspada dari
pengaruh dunia ini, sambil mendekatkan diri kita kepada Tuhan dan Firmannya.
Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar