JANGAN
BOSAN MENERIMA PERINGATAN
(UL. 27:11-26 bdk. 28:15-68)
Musa menentukan 6 suku di atas gunung
Ebal untuk menyimpulkan peringatan atau larangan yang harus dihindari umat Israel, supaya mereka terhindar dari
kutukan Allah. Di tengah kehidupan yang penuh godaan dan cobaan, anggota tidak
boleh bosan-bosan menerima berbagai peringatan agar terhindar dari dosa dan
akibatnya.
Saudara, saya punya anak 3 semua
laki-laki yang masih duduk di SD.
Sebagai orang tua, hal yang paling sulit bagi saya bukan dalam
membesarkan anak-anak saya tetapi yang paling sulit adalah untuk mendidik
mereka untuk menjadi anak yang baik, taat pada perintah orang tua, mendengar
perkataan orang tua. Kita sebagai ortu tentunya tahu bgm mendidik anak-anak
saat ini. Anak-anak saat ini sangat
sulit untuk dididik, sulit untuk taat dan dengar-dengaran perkataan orang tua. Saya
pernah katakan kepada anak saya, “tidak ada guna Tuhan ciptakan telingamu,
karena apa yang orang tua katakan gak ada yg di dengar” masuk telinga kiri keluar telinga kanan...
Waktu anak saya masih kecil, pontianak sering padam lampu, sehingga terpaksa
kami harus nyalakan lilin, anak saya sangat senang lihat api dililin, saya
katakan jangan main api nanti hangus, ia
tetap saya selalu katakan dan larang jangan main api, tetapi ia tdk mau
mendengar, akhirnya saya biarkan dia langsung pegang api dililin dan tangannya
hangus ...nah mulai hari itu ia tidak mau main api lagi.
Sdr. Terkadang kita seperti anak kecil
ini, kita seringkali tidak mau mendengar peringatan dan teguran dari Tuhan,
sehingga terkadang Tuhan mengizinkan
kita menerima konsekwensi dari dosa yang kita lakukan. Hal itu terjadi bagi bangsa Israel, Allah
dengan berbagai cara baik dengan lembut, dengan keras, dengan hukuman agar
mereka setia dan taat pada perintah Tuhan, namun dalam kehidupan mereka, seringkali tidak
mendengar nasehat Tuhan, baik melalui firman Tuhan atau melalui nabi-nabi
Tuhan.
Dalam pembacaan kita tadi diceritakan Allah
melalui Musa mengingatkan bangsa Israel akan segala akibat-akibat yang akan
mereka terima ketika mereka tidak setia dan taat pada perintah Tuhan. Agar mereka terus mengingat akan konsekwensi
yang akan mereka terima ketika mereka tidak taat pada perintah, maka Tuhan
melalui Musa
menentukan 6 suku Israel untuk berkumpul di atas gunung Ebal untuk mengadakan janji setia dan taat pada
perintah Tuhan. Disitu suku lewi atau pemimpin agama (hamba Tuhan) akan
membacakan peringatan
atau larangan yang harus dihindari umat
Israel, supaya mereka terhindar dari kutukan Allah atau hukuman Allah. Dan setiap kali orang Lewi membaca larangan
dan kutukan, maka mereka akan meresponi dengan kata amin, yang menunjukan bahwa
mereka setuju untuk taat pada perintah Tuhan, dan mereka tahu benar bahwa ada
konsekwensi jikalau mereka tidak taat pada perintah Tuhan.
Dalam ayat 15-26 diceritakan orang Lewi membacakan
minimal ada 12 kutuk Tuhan bagi orang yang tidak taat perintah antara lain; kutuk Tuhan bagi orang yang membuat allah lain
(ay. 15), kutuk Tuhan bagi orang yang tidak menghormati orang tuanya (ay. 16),
kutuk Tuhan bagi orang yang suka berbuat kejahatan terhadap orang lain (ay. 17,
19), kutuk Tuhan bagi orang yang menyesatkan orang lain (ay. 18), kutuk Tuhan
bagi orang yang melakukan penyimpangan seksual (ay. 20-23), kutuk Tuhan bagi
orang yang membunuh dan menerima suap untuk membunuh (ay. 24-25), dan kutuk
Tuhan bagi orang yang sudah mendengar hukum Taurat (Firman Tuhan) tetapi tidak
melakukannya dalam perbuatan (ay. 26).
Bagian ini sebenarnya hampir sama
dengan bunyi 10 hukum, tetapi ditambah dengan penjelasan bahwa ada kutukan atau
hukuman bagi orang yang melanggar ketetapan dan hukum ini.
Saudara, kutuk Tuhan ini sangat
keras, hal ini dilakukan oleh Tuhan tujuannya agar umat Israel menghormati
kekudusan Allah, karena Allah mau bgs Israel hanya setia kepada Tuhan, kepada
ketetapan Tuhan. Ucapan kutukan ini,
sebenarnya adalah semacam perjanjian antara umat Israel dengan Tuhan. Berdasarkan perjanjian yang telah dilakukan
antara Allah dan umat Israel sejak zaman Abraham yaitu Tuhan mau menjadikan bgs
Israel umat pilihan Allah dan umat Israel menjadikan Dia adalah Allah
satu-satunya dalam hidup mereka.
Sebagai umat pilihan Allah, Tuhan
mau segala hidup mereka, harus berdasarkan hukum Tuhan, mereka harus menaati
perintah Tuhan, mereka harus menjalani hidup kudus dihadapan Tuhan. Selain itu, sebagai umat Allah mereka memiliki
tanggungjawab dan kewajiban untuk melakukan apa yang menjadi kehendak dan
perintah Allah. Karena Allah yang
menjadi pemimpin mereka adalah kudus, maka Allah menuntut mereka untuk hidup
kudus dengan cara menaati perintah Tuhan.
Karena Allah yang menjadi pemimpin mereka, maka ketaatan pada ketetapan
dan perintah Tuhan menjadi keharusan bagi bangsa Israel.
Ketika mereka mengatakan amin, atas
perintah Tuhan itu berarti mereka sadar benar bahwa perintah untuk taat bukan
suatu pilihan. Ketaatan menjadi suatu
yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, karena jikalau mereka taat maka Tuhan akan
memberkati mereka, namun ketika mereka tidak taat hukuman Tuhan akan
ditimpahkan kepada mereka.
Dua
belas kutukan yang disampaikan oleh orang Lewi atas
perintah Tuhan, agar bangsa Israel mengetahuinya dan menjauhkan diri dari
hal-hal tersebut adalah suatu hukum yang harus mereka taati, agar berkat Tuhan
dicurahkan dalam kehidupan mereka. Namun sayangnya bangsa Israel harus jatuh
dalam perbuatan yang terkutuk itu. Semua
larangan-larangan yang telah dibacakan di gunung Ebal oleh Imam atau hamba
Tuhan, semua itu hanya sementara saja di dengar, beberapa waktu kemudian mereka
segera melupakan, semua larangan-larangan
semua dilanggar oleh mereka. Akhirnya
Tuhan harus menetapkan keputusan Tuhan yaitu menghukum mereka, hukuman Tuhan kepada mereka adalah bentuk
teguran yang bertujuan supaya mereka
berbalik dari kesalahan mereka, tujuannya supaya datang menyembah Tuhan, karena Tuhan mengasihi mereka.
Sama seperti dalam satu keluarga,
setiap keluarga tentu punya peraturan dan hukum, yang harus ditaati, oleh
setiap anggota keluarganya, sebagai org tua maka kita harus terus mengingatkan,
mendidik anak-anak kita untuk taat pada peraturan dan hukum dalam keluarga. Kalau anak-anak tidak taat, maka tentunya
sebagai orang tua yang baik, ia akan menegur, menasehati, kalau anak itu tetap
bandel maka orang tua akan memukulnya.
Ketika orang tua memukul anak tersebut bukan berarti orang tuanya tidak
sayang kepada anak ini....tetapi justeru karena orang tua mengasihi anaknya
maka ia harus memukulnya. Dalam kitab
Ibrani 12:6-8, dikatakan; bahwa tidak ada seorang anak yang tidak dihajar oleh
orang tuanya, demikian juga denganTuhan, Tuhan menghajar dan menyesah orang
yang diakui sebagai anak.
Apa yang dilakukan oleh Tuhan atau
orang tua kepada anak-anaknya sebagai bentuk disiplin, kepada anak2nya, agar
mereka menjadi anak yang baik. Selain
itu teguran dan hukuman Tuhan kepada anak-anaknya adalah suatu bentuk kasih
Tuhan kepada anak-anaknya. Ibr. 12:11, katakan bahwa ketika ganjaran dan
hukuman itu diberikan Tuhan bagi kita, itu bukan sesuatu yang mendatangkan
sukacita tetapi dukacita. Namun demikian
melalui hukuman dan teguran Tuhan bagi kita, maka akan menghasilkan buah
kebenaran dan memberikan kita damai.
Sdr. Hukuman dan teguran Tuhan bagi kita yang melanggar perintah Tuhan,
memang ketika kita mengalaminya bukan sesuatu yang enak, bahkan sesuatu yang
berat untuk kita hadapi, mungkin membuat kita menderita, membuat kita
bertanya-tanya tentang kebaikan Tuhan bagi kita. Namun sebenarnya dibalik hukuman Tuhan bagi
kita, Tuhan punya rencana yang lebih indah bagi kita.
Apa maksud hukuman dan peringatan Tuhan, kepada kita, pertama untuk mengingatkan kepada kita
bahwa kita telah melanggar perintah Tuhan dan kita harus menerima konsekwensi
dari dosa dan pelanggaran kita. Sdr.
setiap dosa yang kita lakukan harus kita pertanggungjawabkan dihadapan
Allah. Allah kita adalah Allah yg
mengasihi manusia namun Allah yang membenci dosa. Allah kita adalah Allah yang kudus yang
menginginkan kita hidup kudus.
Kedua, supaya kita berbalik ke
jalan yang benar, supaya, kita kembali taat pada perintah Tuhan. Setiap hukuman atau kutukan Tuhan bagi
umatnya memiliki tujuan agar setiap umat Allah menyadari kesalahannya dan
kembali ke jalan yang benar, kembali kepada Allah. Hukuman yang Tuhan berikan bagi orang yang
melanggar perintah Tuhan semata-mata karena Allah merindukan kita menjadi anak2
Tuhan yang baik.
Ketiga agar
kita dapat menyadari kebaikan akan kasih Tuhan bagi kita. Melalui hukuman dan teguran Allah bagi
perbuatan dosa kita, menjadikan kita mengerti akan kasih Allah, yang mau
mengampuni kesalahan dan dosa kita.
Firman Tuhan dalam Mazmur 103:9-13 katakan: Tidak selalu Allah menuntut,
dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam, tidak dilakukannya kepada kita
setimpal dengan dosa kita dan tidak dibalasnya kepada kita setimpal dengan
kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besar kasih
setianya,...sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan Nya dari pada kita
pelanggaran kita, seperti Bapa sayang kepada anak-anak_Nya, demikian Tuhan
sayang kepada orang yang takut akan Dia.
Saudara, bukti kasih sayang Tuhan
bagi kita yang berdosa, bagi kita yang sering tidak taat pada perintah Tuhan,
yaitu dengan ia mengutus Anak-Nya satu-satunya Yesus Kristus untuk datang ke
dalam dunia, untuk menebus segala kutuk dosa kita, untuk menutupi segala
pelanggaran kita. Firman Tuhan katakan,
Ia tidak berdosa harus menanggung dosa
dan pelanggaran kita.
Saudara, hari ini kalau kita ditegur
Allah, diperingatkan oleh Allah karena dosa dan pelanggaran kita, maka kita
harus bersyukur, karena teguran dan peringatan Tuhan membuktikan bahwa Tuhan
masih mengasihi kita, ini menujukan bahwa dia ingin kita menyadari kesalahan
kita, dia ingin kita tetap menjadi anak-Nya, karena dia ingin kita memperoleh
keselamatan.
Yakobus 1:2-3 katakan:
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabilah kamu jatuh ke
dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu
itu menghasilkan ketekunan. I Korintus
10:13, pencobaan2 yang kamu alami adalah pencobaan biasa, yg tidak melebihi kekuatan
manusia, karena Allah setia dan ia tidak membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu.
Karena itu, ketika Tuhan memberi
peringatan bagi kita, janganlah kita bosan menerima peringatan Tuhan, karena
peringatan Tuhan, menunjukan bahwa ia
masih mengasihi kita, menunjukan bahwa kita masih anaknya, menunjukan bahwa
masih peduli untuk keselamatan kita.
Kiranya Tuhan memberkati kita.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar